JurnalPatroliNews – Cibinong – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menjembatani para startup (bisnis rintisan) di bawah binaannya untuk menjalin kemitraan dengan sesama startup atau regulator lainnya dalam acara Inari Expo 2024.
Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan KemenKopUKM Destry Anna Sari mengatakan, melalui kolaborasi dengan banyak pihak diharapkan startup yang terpilih dari program Entredev (Entrepreneur Development) dapat semakin berkembang bisnisnya setelah mengikuti rangkaian kegiatan di Inari Expo 2024.
“Pemerintah memberikan dukungan yang komplit (untuk pengembangan UMKM – startup) salah satu upayanya melalui agenda Inari Expo yang dapat membuka peluang bagi siapapun untuk berkolaborasi dan bermitra dengan para startup atau UMKM binaan kita,” kata Destry dalam sesi Talkshow Kolaborasi BRIN dan KemenKopUKM Start Up Go Global dalam rangkaian acara Inari Expo di KST Soekarno, Cibinong, Jumat (09/08).
Dalam acara ini, KemenKopUKM menunjuk dua perwakilan dari peserta Entredev 2024 yang dinilai memiliki inovasi teknologi terbaik dalam usaha mengembangkan UMKM/koperasi yaitu Broiler X dan Crustea. Keduanya diberikan kesempatan untuk menyampaikan “success story” dan perjalanan bisnisnya selama mengikuti program Entredev 2024.
“Kita sekarang fokus pada inovasi teknologi dan inovasi teknologi ini akan lebih bermanfaat kalau diimplementasikan di dalam skala keekonomian. Program dari Kementrian Koperasi dan UKM melalui program Entredev, kami ingin fokus untuk memperbaiki tata kelola bisnisnya supaya teman-teman (peserta Entredev) bisa menjadi future SME (small medium enterprise) yang dapat menyediakan lapangan kerja yang berkualitas demi menuju Indonesia Emas 2045,” kata Destry.
Keikutsertaan KemenKopUKM dalam ajang Inari Expo 2024 ini juga dimaksudkan untuk memperluas penyebaran informasi terkait program-program pengembangan kewirausahaan dan startup kepada publik. Di sisi lain juga untuk membuka jalan bagi pelaku usaha dan investor atau mitra usaha lainnya menjalin kerja sama dalam pengembangan usahanya.
“Banyak program pemerintah (KemenKopUKM) yang belum banyak diakses oleh teman-teman startup atau UMKM. Kami ada di sini untuk mmembuka jalan bagi pelaku usaha dan investor atau mitra usaha lainnya menjalin kerja sama dalam pengembangan usahanya.
“Di Inari Expo 2024, KemenKopUKM juga akan memperkuat sinergi dengan BRIN, Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Badan Standardisasi Nasional, dan Kementerian Ketenagakerjaan. Hal ini diperlukan untuk mendorong pencapaian target kenaikan rasio kewirausahaan nasional menjadi 4 persen di tahun ini.
“Di sini kita juga akan melakukan entrepreneur program matching antara BRIN, Bappenas, KemenKopUKM, BSN, dan Kemenaker agar berbagai persoalan yang dihadapi pelaku usaha seperti perizinan, standarisasi, sertifikasi paten, dan lainnya bisa diselesaikan,” ucap Destry.
Sementara itu CEO Broiler X Prasetyo Ruandhito bersyukur dapat menjadi salah satu peserta dalam program Entredev KemenKopUKM. Sebagai startup yang menangani sektor peternakan unggas, Prasetyo mengaku sangat membutuhkan banyak mitra dalam membangun bisnisnya.
Melalui program Entredev 2024, kebutuhan untuk memperluas jaringan, kemitraan, dan kerja sama dengan banyak pihak khususnya peternak unggas yang tergabung di dalam wadah koperasi dapat terpenuhi.
“DNA kami adalah koperasi peternak, jadi kami di sini berjalan bersama mereka dalam mengelola bisnisnya. Ini selaras dengan program di KemenKopUKM dimana domainnya juga terkait dengan pengembangan koperasi dan UKM,” kata Prasetyo.
Komentar