Terkait dengan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh Broiler X yaitu penggunaan IoT (Internet of Things) untuk memastikan kebutuhan peternak unggas terpenuhi mulai dari hulu hingga hilir. Berkat temuannya ini, peternak unggas yang menjadi mitranya dapat meningkat produktivitasnya hingga 60 persen.
Sementara dari sisi operasi bisnis peternakan unggas, para mitra yang bergabung di dalam platfom digitalnya juga lebih efisien hingga 70 persen. Dampaknya adalah tingkat keuntungan dari para peternak meningkat signifikan sehingga berimbas pada tingkat kesejahteraan.
“Kami tidak hanya memproduksi teknologi IoT dan teknologinya Apps saja, tapi dari situ kami juga melakukan channeling dengan sumber pembiayaan hingga akses pasar dari para mitra kami,” kata Prasetyo.
Sementara itu CEO Crustea Roikhanatun Nafi’ah mengatakan inovasi teknologi untuk tambak udang terbukti efektif mendorong peningkatan produktivitas hasil panen udang dari para petambak hingga dua kali lipat. Sebab dengan teknologi aerator yang dikontrol dengan IoT dapat mendeteksi kadar oksigen dari kolam tambak sehingga menurunkan risiko gagal panen.
“Dengan teknologi kita juga bisa mengatur serta mengontrol kualitas air. Selain itu juga bisa mengurangi konsumsi listrik atau bahan bakar hingga 80 persen karena petambak tidak lagi harus standby menghidupkan listrik selama 24 jam,” kata Nafi’ah.
Saat ini inovasi temuan dari Crustea ini sudah banyak dilirik oleh investor baik dari dalam atau luar negeri. Bahkan teknologi aerator ramah lingkungan yang menghasilkan mikro buble ini juga bisa dimanfaatkan untuk budidaya selain udang.
Berkat keikutsertaan dalam program Entredev, ujar Nafi’ah, Crustea berkesempatan menjadi pemenang dalam kompetisi startup internasional terkait inovasi teknologi pada sektor agricultural – akuakultur di Amerika Serikat dan di Singapura.
“Untuk bisa go global, alhamdulillah setelah mengikuti program dari KemenKopUKM kami terpilih ke Amerika di San Francisco untuk berkompetisi dan mendapat juara dan untuk kompetisi di Singapura kita juara satu,” kata Nafi’ah.
Komentar