KemenKopUKM Gelar Stakeholder Meetup, Dukung Wirausaha Perluas Jejaring Bisnis

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sebagai upaya menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif bagi wirausaha di tanah air, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar kegiatan Stakeholder Meetup sebagai rangkaian tahapan dalam Program Entrepreneur Development (Entredev).

Kegiatan ini menjadi ajang bagi pelaku wirausaha untuk berkonsultasi, berkolaborasi dan berjejaring bisnis dengan Stakeholders terkait.

Stakeholder Meetup diikuti oleh 90 peserta Entreprenuer Development (Entredev) dari 17 provinsi yang merupakan wirausaha sektor Agrikultur, Health, Beauty & Wellness dan Teknologi yang telah dipilih mengikuti tahapan Stakeholder Meetup dan kurang lebih 60 Stakeholders dari Kementerian/Lembaga, Asosiasi Bisnis dan Pelaku Bisnis di berbagai bidang usaha, yang diharapkan mampu membuka akses pengembangan bisnis secara berkelanjutan dan membantu akselerasi pertumbuhan usaha.

Stakeholders tersebut di antaranya Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, BSN, BPOM, PLN, Astragrahpia, Paragon, Proxsis, SETC, APINDO, ASYX, Agradaya, BSI, ANGIN, BTPN, Nano Bank Syariah, Fundex, ALAMI, Evermos, Lokasoka, Gambaran Brand, Sarinah, AMATI dan masih banyak lagi.

“Peserta diharapkan dapat terhubung dengan ekosistem bisnis sesuai dengan kebutuhan, baik dari aspek pembiayaan, pengembangan produk dan SDG’s, pemasaran, perluasan pasar, legalitas, hingga sertifikasi dan ekspor,” kata Bastian, Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM saat mewakili Deputi Bidang Kewirausahaan Pada kegiatan Stakeholder Meetup di Jakarta, Kamis (3/10).

Bastian menuturkan, wirausaha memiliki peranan penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Penciptaan ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan menjadi kunci, ditambah dengan semangat inovasi wirausaha yang bisa menjadi motor penggerak ekonomi nasional hingga berperan di perekonomian global.

“Kewirausahaan bahkan secara signifikan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, mulai dari penciptaan lapangan kerja berkualitas, peningkatan PDB, hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang,” ucap Bastian.

Komentar