Kementerian UMKM Perluas Kolaborasi Rancang Strategi Wujudkan RI Pusat Modest Fashion Dunia

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memperluas kolaborasi bersama Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, asosiasi, dan institusi fesyen merancang strategi untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.

Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian UMKM Temmy Satya Permana dalam Forum Group Discussion (FGD) Strategi Nasional bertema “Indonesia Sebagai Pusat Modest Fashion Dunia” di Jakarta, Kamis (21/11/2024), mengatakan, dibutuhkan strategi yang komprehensif dan terintegrasi, mencakup seluruh rantai nilai, dari hulu hingga hilir dalam mencapai visi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.

“Untuk itu FGD ini diselenggarakan yang diharapkan mampu mendorong inisiatif penyusunan strategi nasional sekaligus membahas berbagai faktor kunci yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan tersebut,” katanya.

Temmy menekankan, strategi nasional yang akan dirumuskan nanti, harus bisa dilaksanakan dan diimplementasikan.

“Semua harus ada target-targetnya, sehingga kita bisa fokus kepada UKM agar bisa tumbuh menjadi besar,” ujarnya.

Ia menambahkan, fesyen merupakan 1 dari 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia yang berpotensi besar untuk dikembangkan.

“Jadi jangan sampai produksi banyak, namun tidak bisa jika tidak menemukan pasarnya. Untuk itu, kita akan siapkan pasarnya baik lokal ataupun global, dan disiapkan infrastrukturnya,” ucap Temmy.

Dengan strategi yang tepat dan terintegrasi, katanya, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat modest fashion dunia, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.

“Partisipasi aktif semua pihak, dari Pemerintah, pelaku industri, hingga stakeholder lainnya, sangat krusial untuk mewujudkan visi ini,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menyampaikan, modest fashion sangat penting untuk dikembangkan mengingat Indonesia memiliki populasi penduduk mayoritas Muslim. Meskipun modest fashion juga tidak hanya untuk penduduk Muslim, namun bisa untuk dipakai semua kalangan yang berminat.

“Karena, fesyen itu seperti bahasa cinta, tak kenal siapa pun juga yang penting suka dengan gaya dan modelnya, dan kita pakai. Hal itu adalah modest fashion,” kata Irene.

Komentar