Irene juga menyoroti, saat ini, Indonesia menempati peringkat ketiga dalam sektor mode modest dalam Laporan SGIE 2023. Sementara Turki menempati urutan pertama, diikuti Malaysia di posisi kedua. Padahal, populasi penduduk Muslim dunia sebanyak 25 persennya adalah penduduk Indonesia.
“Dari negara tetangga Malaysia, sejak berpuluh-puluh tahun lalu mereka berbelanja di Tanah Abang dan Bandung. Harapan saya dalam waktu lima tahun ke depan, kita dapat mengalahkan negara tetangga menjadi urutan nomor dua di dunia,” katanya.
Ia menegaskan, jika dilihat dari desain, Indonesia tidak kalah bahkan sangat amat kreatif di banding negara lain. Namun lagi-lagi sebut Irene, permasalahannya terjadi dari hilirisasi.
Pihaknya pun mengajak untuk membangun demand secara bersama-sama, agar kekuatan ekonomi dari penghasil benang, penghasil kain bahan baku juga bisa hidup dari fesyen.
Senada, Advisor UID & Direktur Anindhaloka Cokorda Istri Dewi berharap, ada penyelarasan serta pemahaman bersama tentang modest fashion.
“Termasuk mengidentifikasi kata-kata kunci yang menjadi acuan pendefinisian modest fashion yang ingin dikembangkan di Indonesia secara bersama-sama,” ujarnya.
Direktur Anindhaloka Elitua Simarmata juga menambahkan, perlu adanya upaya untuk menyelaraskan pemahaman mengenai jenis pekerjaan (profesi) dan isu-isu penting dalam ketenagakerjaan di modest fashion di Indonesia.
Komentar