Ketua Komnas HAM Papua dan Polisi Ditembaki KKB di Tengah Pencarian! Apa yang Terjadi?

JurnalPatroliNews – Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, bersama empat anggota polisi, menjadi sasaran tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat mereka sedang terlibat dalam pencarian terhadap mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S Marbun, yang hilang beberapa waktu lalu.

Kejadian ini terjadi pada Minggu pagi (27/4), saat Frits dan timnya berada di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Papua Barat. Mereka berencana untuk mandi, cuci, kakus (MCK) sebelum memulai pencarian. Frits menjelaskan bahwa mereka semua berniat untuk melakukan ibadah terlebih dahulu di tempat yang memiliki 24 camp tersebut. Saat itu, ia diminta oleh rekan-rekannya untuk memimpin ibadah, yang dimulai sekitar pukul 6 pagi.

Setelah selesai dengan kegiatan MCK dan mengambil video arus sungai, Frits menyadari tembakan datang dari seberang sungai. “Kami langsung diberondong. Tembakan pertama tidak terlihat, tetapi setelah mereka menembak, mereka bersuara,” ujarnya. Tembakan itu diarahkan kepada Frits dan empat anggota polisi yang berada di lokasi.

Mereka segera berlari untuk mencari perlindungan diri. Tembakan balasan diberikan oleh anggota TNI dan Polri yang berada di sekitar tempat kejadian. Frits menjelaskan bahwa area pencarian tersebut merupakan zona merah yang sering digunakan oleh KKB untuk beroperasi.

“Setelah tembakan pertama dan kedua, kami langsung mencari perlindungan, ada yang berbaring, ada yang lari. Tembakan terus datang hingga tembakan ketiga dan keempat. Kami kemudian mendapatkan perlindungan dari Brimob dan TNI,” kata Frits.

Meski sempat terkena tembakan, Frits dan empat anggota polisi lainnya tidak terluka. Namun, sembilan orang sipil yang turut serta dalam pencarian dievakuasi ke distrik yang lebih aman setelah insiden tersebut. “Tidak ada yang terkena peluru, tetapi beberapa dari kami jatuh karena refleks mencari perlindungan,” jelasnya. Setelah kejadian, kapolda memerintahkan agar para sipil dievakuasi demi keamanan mereka.

Komentar