Ketua Umum PWI Pusat: Wartawan Papua Barat Harus Jaga Profesionalitas Selama Pilkada

JurnalPatroliNews – Manokwari – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Zulmansyah Sekedang, mengingatkan wartawan di Papua Barat untuk menjaga profesionalitas dan integritas mereka, terutama dalam meliput Pilkada yang akan datang.

Dalam dialog interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI) Manokwari, pada Selasa (5/11/2024), Ketua Umum Zulmansyah menegaskan bahwa karya jurnalistik adalah cerminan kehormatan dan kredibilitas seorang wartawan.

“Wartawan dihormati karena karya jurnalistiknya. Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh wartawan di Papua Barat untuk selalu menjaga profesionalitas dan integritas mereka, khususnya dalam suasana Pilkada yang penuh tantangan ini,” ujar Ketum Zulmansyah.

Zulmansyah juga memberikan apresiasi kepada PWI Papua Barat atas komitmennya dalam meningkatkan kompetensi wartawan di wilayah tersebut.

Ia mengakui bahwa PWI Papua Barat telah konsisten menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi para wartawan setempat, sebagai upaya untuk memastikan mereka dapat menyampaikan informasi yang akurat dan berkualitas kepada publik.

“Komitmen PWI Papua Barat untuk meningkatkan kompetensi wartawan adalah langkah positif yang patut dipertahankan.

Terlebih, di tengah dinamika politik yang memerlukan informasi yang berimbang dan bertanggung jawab, peran wartawan sangat vital,” tambah Ketum Zulmansyah.

Dalam kesempatan tersebut, Zulmansyah mengingatkan bahwa peran media dan wartawan sangat krusial, terutama saat meliput tahapan Pilkada.

Ia menekankan bahwa wartawan harus tetap mengedepankan etika jurnalistik, menjaga objektivitas, serta memastikan laporan yang disajikan tidak berpihak.

Pernyataan Zulmansyah ini menjadi dorongan kuat bagi wartawan di Papua Barat untuk terus menjaga standar jurnalistik yang tinggi, memastikan masyarakat menerima informasi yang benar, tidak bias, dan dapat dipercaya, khususnya di tengah atmosfer politik yang penuh dinamika menjelang Pilkada.

Komentar