Kremlin Bantah Laporan Panggilan Telepon Putin-Trump: “Fiksi Murni!”

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kremlin dengan tegas membantah laporan yang menyebutkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan telepon dengan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut laporan tersebut sebagai “fiksi murni” dan informasi yang salah.

“Itu sama sekali tidak benar. Itu fiksi murni; itu hanyalah informasi palsu,” ujar Peskov kepada media, menanggapi laporan yang pertama kali dipublikasikan oleh The Washington Post pada Selasa (12/11).

Peskov menegaskan bahwa tidak ada percakapan telepon antara Putin dan Trump, dan menilai bahwa berita semacam ini mencerminkan kualitas informasi yang menurun, bahkan dari media yang memiliki reputasi besar.

Peskov juga menambahkan bahwa Putin tidak memiliki rencana untuk berbicara dengan Trump dalam waktu dekat.

Laporan yang menyebar menyebutkan bahwa percakapan antara Putin dan Trump dilakukan setelah Putin memberi selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam pemilu Amerika.

Menurut The Washington Post, Trump disebutkan mengingatkan Putin untuk tidak memperburuk perang Ukraina dan menyatakan kekhawatirannya tentang “kehadiran militer Washington yang cukup besar di Eropa”. Trump juga disebutkan tertarik untuk melanjutkan percakapan mengenai penyelesaian perang Ukraina.

Namun, pernyataan ini segera dibantah oleh Kremlin, yang menegaskan bahwa tidak ada komunikasi langsung antara kedua pemimpin tersebut.

Media seperti Reuters juga ikut melaporkan soal percakapan ini, namun sumber yang memberikan informasi tersebut tidak disebutkan secara jelas.

Tim Trump sendiri belum mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut. Ketika diminta komentar oleh Fox News, Direktur Komunikasi Trump, Steven Cheung, mengatakan, “Kami tidak mengomentari panggilan pribadi antara Presiden Trump dan para pemimpin dunia lainnya.”

Selama kampanye pemilihan, Trump pernah menyatakan bahwa ia bisa mengakhiri perang Ukraina dalam waktu sehari, meskipun ia tidak pernah mengungkapkan rincian tentang bagaimana hal itu akan dilakukan.

Sementara itu, Trump juga baru saja melakukan percakapan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mengonfirmasi adanya percakapan positif antara keduanya.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer dan ekonomi besar-besaran kepada Ukraina.

Meskipun bantuan ini didukung oleh banyak anggota parlemen di Partai Demokrat, Trump dan beberapa anggota Partai Republik telah berulang kali mengkritik bantuan tersebut, dengan Trump mengatakan bahwa ia akan “menghentikan perang dalam sekejap” jika terpilih kembali.

Komentar