Teten juga menjelaskan bahwa koperasi dapat mempercepat akselerasi usaha mikro dan kecil dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Hal ini akan memungkinkan mereka menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan nilai ekonomi yang lebih besar.
“Koperasi berfungsi sebagai aggregator, menggabungkan proses dan hasil dari usaha mikro dan kecil. Dengan demikian, mereka dapat terhubung dengan rantai pasok yang lebih luas. Inilah fondasi yang kami bangun,” tambah Teten.
Lebih lanjut, Teten menekankan bahwa salah satu indikator keberhasilan transformasi ekonomi suatu negara adalah rasio kewirausahaannya. Semakin tinggi rasio tersebut, semakin dekat suatu negara menuju status negara maju.
“Ini adalah bagian dari upaya kita mewujudkan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Di mana untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita Indonesia diproyeksikan bisa mencapai 30.000 dolar AS pada 2045,” jelasnya.
Teten berharap, pemerintahan berikutnya dapat melanjutkan inovasi yang telah dirintis, serta terus memperkuat peran koperasi sebagai motor penggerak UMKM di Indonesia.
“Tantangan ke depan adalah melengkapi ekosistem inovasi yang telah dibangun dan meningkatkan skala UMKM agar mampu beradaptasi dengan perubahan yang terus terjadi,” kata Teten.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Koperasi Periode 2024-2029 Budi Arie Setiadi berterima kasih kepada Teten Masduki atas lima tahun kinerjanya mengawal koperasi dalam negeri. Ia berharap nantinya akan mendapatkan input dalam merumuskan program Kementerian Koperasi.
Menteri Budi Arie mengungkapkan, bahwa ia akan berupaya untuk melakukan digitalisasi koperasi. “Selain digitalisasi juga akan kami lakukan rebranding koperasi, serta memperkuat tata kelola dan sumber daya koperasi,” tutur Menteri Budi Arie.
Komentar