JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui adanya masalah dalam kinerja industri di Indonesia yang berdampak pada aktivitas ekonomi domestik.
Meskipun demikian, ia menekankan bahwa permasalahan di sektor industri tidak mencerminkan kondisi keseluruhan ekonomi makro. Penyerapan tenaga kerja masih berlangsung, menjadi indikator positif meski terdapat tantangan di industri.
“Kita tidak bisa menyangkal bahwa ada masalah di beberapa industri. Ini memang perlu penanganan,” ungkap Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta pada Rabu, 11 November 2024.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa hingga kuartal ketiga 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,95%. Dalam periode tersebut, sektor industri berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 4,79 juta orang.
Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia telah meningkat menjadi 144,6 juta orang. “Jika jumlah pekerja naik dan angkatan kerja bertambah, artinya angka pengangguran akan turun,” katanya.
Di tengah isu permasalahan yang melanda sektor industri, Sri Mulyani memperingatkan bahwa angka pengangguran kini berada di bawah 4,91 juta orang, menunjukkan tren positif.
“Ini adalah kemajuan yang signifikan, terutama setelah pandemi sempat menyebabkan lonjakan pengangguran hingga 7%. Saat ini, kita sudah berada di bawah 5%, mendekati level sebelum pandemi,” pungkasnya.
Komentar