Melalui “Dengarkan Bumi”, MIND ID Raih Apresiasi KLHK untuk Inovasi Edukasi Lingkungan

JurnalPatroliNews – Jakarta – MIND ID, holding industri pertambangan nasional, sukses mencuri perhatian dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 berkat inovasi kampanye edukatif bertajuk Listening Booth: Dengarkan Bumi.

Selama penyelenggaraan pameran, stan interaktif tersebut menarik lebih dari 1.000 pengunjung yang tertarik mengenal lebih dekat suara-suara alam yang mulai terabaikan.

Keunikan konsep ini membuahkan hasil: MIND ID dianugerahi penghargaan sebagai salah satu booth terbaik oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang diserahkan langsung oleh Wakil Menteri KLHK, Diaz Hendropriyono.

Menurut Pria Utama, Corporate Secretary MIND ID, penghargaan ini merupakan wujud nyata bahwa pendekatan kreatif dalam menyuarakan pelestarian alam bisa diterima luas oleh masyarakat. Ia menegaskan bahwa program ini memperlihatkan bagaimana sektor pertambangan bisa bersinergi dengan prinsip keberlanjutan.

“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa kelestarian bumi bisa sejalan dengan optimalisasi sumber daya mineral nasional. Respons publik yang besar menjadi semangat bagi kami untuk terus memperluas edukasi lingkungan,” jelasnya, Rabu, 25 Juni 2025.

Dalam booth “Dengarkan Bumi”, pengunjung diajak merasakan pengalaman imersif melalui audio dari berbagai lapisan alam — mulai dari suara gejolak dalam tanah, riak samudera, hingga hembusan angin hutan hujan tropis. Melalui suara-suara ini, publik diajak merenung, memahami bahwa bumi berbicara—dan kita harus mulai mendengarkannya.

Selain itu, pengunjung diberi kesempatan untuk merekam pesan atau harapan pribadi mereka bagi bumi. Pesan-pesan tersebut kemudian dirangkai menjadi lagu digital yang dikirimkan kembali sebagai kenang-kenangan personal untuk membangkitkan kesadaran menjaga lingkungan.

Tak hanya menyentuh sisi emosional, MIND ID juga menghadirkan pameran berbagai proyek keberlanjutan dari perusahaan-perusahaan anggota grup. Contohnya, PT Vale Indonesia Tbk yang sukses mengubah limbah plastik rumah tangga menjadi mulsa tanam untuk pembibitan pohon, terbukti meningkatkan kualitas tanaman secara signifikan.

Di sisi lain, PT Aneka Tambang Tbk dan PT Freeport Indonesia menunjukkan bagaimana sisa pasir tambang atau tailing bisa diolah kembali menjadi bahan bangunan untuk infrastruktur warga di sekitar tambang—sebuah terobosan dalam mengelola limbah menjadi manfaat.

Inisiatif ekonomi sirkular juga ditampilkan lewat produk-produk buatan UMK binaan, seperti tatakan gelas dari limbah plastik daur ulang yang dibagikan sebagai suvenir booth. Dengan pelatihan dan dukungan yang berkelanjutan, masyarakat lokal kini ikut ambil bagian dalam menciptakan produk ramah lingkungan bernilai jual tinggi.

“Kami bangga dapat menggerakkan berbagai pihak untuk bergerak bersama. Tujuan akhirnya jelas: menginspirasi sebanyak mungkin individu untuk menjaga bumi, dengan cara sekecil apa pun,” pungkas Pria Utama.

Komentar