Menteri UMKM Kembali Tapakkan Kaki di SMAN 3 Pontianak Setelah 27 Tahun

JurnalPatroliNews – Pontianak – SMA Negeri 3 Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menjadi saksi sejarah bertumbuhnya sosok Menteri UMKM, Maman Abdurrahman.

Selama kurang lebih sekitar 27 tahun berlalu hingga hari ini dia kembali menginjakkan kaki di sekolah yang telah ikut membesarkannya menjadi sukses seperti saat ini.

Maman bercerita dulu dia hanya mampu berdiri bersama siswa-siswi lain yang menatap pembina upacara setiap hari Senin. Namun sekarang, dia telah berbalik menjadi seorang pembina upacara di depan para siswa-siswi SMA Negeri 3 Pontianak.

“Selama 27 tahun lalu saya punya mimpi. Suatu saat nanti, tak peduli saya jadi guru atau jadi apa pun saya harus berdiri di sini dan hari ini saya berdiri di sini di depan kalian semua. Itu kekuatan mimpi, tekad, tujuan, dan cita-cita,” ungkapnya saat menjadi pembina upacara di SMA Negeri 3 Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (11/11/2024).

SMA Negeri 3 Pontianak bisa dikatakan menjadi tempat spesial bagi diri Maman. Sebab, dalam kunjungan kerja perdananya, tempat pertama yang dituju adalah sekolah ini.

Dia pun memberikan wejangan kepada para siswa yang kurang lebih berjumlah 1.200 orang pada hari ini, bahwa kesuksesan di masa depan merupakan sesuatu hal yang dapat diraih orang-orang yang tidak pernah berhenti untuk bermimpi.

“Dari seribu orang di depan saya kita tidak pernah tahu besok akan seperti apa dan kita akan menjadi apa. Satu hal, pemenang masa depan adalah mereka yang tidak pernah bermimpi dan tidak takut bercita-cita. Orang yang berdiri di depan kalian ini adalah orang yang sama seperti kalian semua dan alhamdulillah orang itu adalah seorang Menteri di Republik Indonesia,” ucap Maman.

Momentum tersebut terasa semakin menggebu saat Maman menegaskan, latar belakang seseorang baik itu kelas atas dan kelas bawah bukan menjadi penentu kesuksesan.

“Saya mau bilang kalian semua dari berbagai macam latar belakang ada yang anak pejabat, anak petani, anak tukang gorengan, ada yang ekonominya biasa saja dan ada yang bagus. Tapi satu hal, masa depan yang cerah bukan dari anak orang kaya, anak orang miskin, atau dilahirkan dari mana pun, tapi yang punya tekad kuat untuk bermimpi. Saya sampaikan pada kalian semua kuatkan tekad dan satukan pikiran kalau masa depan, bisa kalian rebut tidak peduli latar belakang kalian,” katanya.

Komentar