Menteri UMKM Optimistis Penyaluran KUR Tetap Berkualitas dan Tepat Sasaran

Kata Menteri Maman, Pemerintah menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp300 triliun di tahun 2024, atau disesuaikan dengan kecukupan anggaran untuk subsidi. Sementara, penyaluran KUR khusus di Provinsi Kalbar pada awal tahun sampai 10 November 2024 mencapai Rp3,79 triliun kepada 52.959 debitur.

Menteri Maman melanjutkan, sebagian besar pelaku usaha umumnya mengandalkan pinjaman dari bank untuk memperkuat modal. Yang membedakan usaha mikro dengan usaha kecil maupun menengah adalah, tekad dan disiplin dalam melakukan manajemen keuangan. Terkadang usaha sulit maju itu, karena tidak punya kesadaran atau disiplin mengelola keuangan.

“Modal dasar untuk sukses usaha adalah disiplin keuangan. Program alokasi KUR yang digelontorkan Pemerintah bukan main-main. Target sebesar Rp300 triliun tahun 2024 menjadi usaha bersama dalam meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat. Kalau tidak disiplin mengelola keuangan, mau 1 kontainer uang yang disalurkan pun tak pernah cukup,” ucapnya.

Maka dari itu, dengan berbagai kendala yang dihadapi, Kementerian UMKM menerapkan berbagai startegi. Seperti, mendorong penerapan inovative credit scoring dalam penilaian kredit sebagai salah satu upaya mendorong percepatan penyaluran KUR Klaster. Selain itu, menerapkan pendampingan bagi UMKM yang akan mengakses KUR. Serta, melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder yakni, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Penyalur KUR, dan Perusahaan Penjamin KUR.

Senada, Social Entrepreneurship & Incubation Division Head PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Evi Sulistiawati mengatakan, BRI berupaya untuk terus menjadi kontributor kemajuan UMKM di Provinsi Kalbar.

“Salah satunya, KUR sebagai satu bantuan pinjaman yang digulirkan Pemerintah, dan ikut serta menyalurkannya sebagai bentuk kepedulian kepada UMKM dalam mengakses pembiayaan baik yang bersifat modal kerja maupun investasi,” kata Evi.

Komentar