Merajut Kembali Etika dan Nilai Kemanusiaan Adalah Kunci Kemajuan Ruang Digital Indonesia

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo dalam Acara Acara Webinar “Netizen Indonesia tidak beradab ?” menyatakan bahwa merajut kembali etika dan nilai kemanusiaan merupakan kunci kemajuan ruang digital Indonesia

Hal ini terkait dengan Keprihatinan yang disampaikan oleh Moderator acara , Wartawan Senior Budi Susanto yang mempertanyakan mengenai kevalidan riset Digital Civility Index (DCI) yang dilakukan Microsoft yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan warganet paling tidak sopan. Kenyataan bahwa Pengguna internet Indonesia yang berjumlah kurang lebih 202.600.000 jiwa tentu ada kejanggalan ketika dikatakan semua warganet Indonesia tidak sopan dan tidak beradab ? Karenanya Webinar ini diselenggarakan untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi kenyataan tersebut dan untuk lebih lanjut bagaimana memperbaiki Iklim dunia maya Indonesia yang sudah carut marut ini.

acara yang diselenggarakan oleh Forum Stakeholder jawa tengah (FORUM JATENG) ini Juga menghadirkan Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si dari Fisipol UGM sebagai pembicara, terkait topik diskusi webinar ini beliau menyatakan bahwa Citizen journalism sebenarnya berguna sebagai penyeimbang dan tolak ukur bagi media mainstream , penyebaran berita dari masyarakat tentang keadaan lingkungan sekitar seperti rusaknya infrastruktur terbukti efektif bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan.

Namun kebaikan dari penyeimbang ini suka atau tidak juga dikotori oleh konten konten yang bernuansa kebencian,berita palsu dan hoaks hal ini disebarkan untuk membuka pembicaraan negative yang lebih jauh bermaksud mengubah opini masyarakat terhadap Negara dan pemerintah ,konten tersebut diperkenankan oleh demokrasi namun jika dibiarkan berlarut larut maka akan berdampak buruk bagi persatuan dan kesatuan pada masyarakat,perpecahan yang seperti inilah yang sebenarnya harus kita perangi.

Digitalisasi adalah pedang bermata dua yang bisa memperbaiki sekaligus merusak maka kuncinya adalah harus ada sistem dan pengkordinasian kontra narasi terhadap konten negative hingga kebaikan dan hal positif yang dibagi di dunia maya dapat mengikis penyebaran berita bohong,ujaran kebencian dan hoaks. Digitalisasi dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran literasi untuk membuat warganet dapat memiliki kebijakan literasi dan lebih lanjut dapat menyebarkan dan berbagi berita positif.

Konten yang disebarkan hendaknya dapat membawa keberadaban ,menjaga martabat manusia serta menjaga demokrasi agar tidak terjebak dalam dialektika anarkis yang berwujud hate speech dan hoaks. Para Warganet hendaknya merayakan perbedaan dan keberagaman dengan cara bermartabat, berdialektikan dan berdemokrasi dengan beradab hingga tidak ada lagi yang menganggap warganet Indonesia merupakan Warganet yang tidak sopan

Benny dalam Paparannya lebih lanjut mengatakan bahwa seluruh bangsa Indonesia seharusnya dapat menjadikan Penelitian dari Microsoft tersebut sebagai titik refleksi apakah sejauh itu warganet Indonesia bersikap tidak sopan dan merusak? Sebegitu jauhkah kita menjauhi nilai nilai luhur bangsa Indonesia yang tertanam dalam Pancasila dan lebih memilih ideologi kematian? Sebegitu dalamkah kita kehilangan kemanusiaan dan terjebak pada hoaks, berita kebencian dan permusuhan?

Kita seharusnya mengerti bahwa bahwa di Era tehnologi di mana Informasi makin tidak terikat ruang dan waktu, manusia dan masyarakat harusnya makin cepat mengerti mengenai perkembangan informasi di sekitarnya hingga membuat ikatan empati dan kebersamaan diantara anggota masyarakat seharusnya makin meningkat, namun yang sekarang terjadi justru keterasingan terhadap nilai nilai kemanusiaan makin meningkat . keterasingan terhadap nilai kemanusiaan terjadi karena karena globalisasi lebih berfokus pada kecepatan penyebaran informasi , bukan kedalaman isi dan manfaat informasi tersebut. informasi yang dibagi pada saat dan era ini cenderung mengabaikan kepantasan, kedalaman dan kebenaran hal ini membuat manusia menjadi mahluk satu dimensi yang mengagungkan Informasi instan yang isinya mengabaikan norma dan nilai. masyarakat juga cenderung tidak melakukan penyaringan atas berita yang didapatkan agar selalu terlihat aktual,hal ini menyebabkan banyak masyarakat terjebak dalam menyebarkan banyak berita bohong,hoaks dan tidak bermanfaat

Dalam webinar yang diselenggarakan hari sabtu 9 Oktober 2021 ini Benny menjelaskan lebih lanjut bahwa Agar tidak berlarut larut diam dalam Ideologi kematian tersebut maka kita perlu menanamkan dan mengaktualisasikan nilai nilai kebangsaan yang tercakup pada Pada Pancasila kita juga harus mampu menjadikan Pancasila sebagai gugus insting yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara . Kita yang bijak dan paham mengenai tidak bermanfaatnya ujaran kebencian ,berita buruk dan hoaks jangan mengalah kepada mereka yang mengedepankan kekerasan dan hoaks sebagai hal yang mereka percaya, rebut kembali ruang digital dengan nilai nilai kemanusiaan yang bersumber dari Pancasila , budaya Indonesia yang beraneka ragam dan kebaikan kebaikan lain yang hendaknya tidak hanya berhenti dalam ruang digital tapi juga bisa memberikan kontribusi nyata pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Merajut kembali etika dan nilai kemanusiaan merupakan kunci kemajuan ruang digital Indonesia masyarakat Indonesia harus dapat mewujudkan pancasila sebagai Living and Waking Ideology dengan mengisi ruang publik dan ruang digital Indonesia dengan logos (ilmu) pathos (empati dan rasa) serta etos (cara kerja) tentang Pancasila jika tiga hal itu dapat saling menyatu dan hidup nyata dalam proses berkegiatan maka niscaya nilai nilai luhur kemanusiaan maka Pancasila dapat benar benar dilaksanakan dan dibumikan dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia

Acara yang Antara Lain dihadiri oleh Dr.KH Mohamad Adnan, M.A Ini ditutup pada pukul 16.00 dengan Kesimpulan dari Moderator Drs.Budi Susanto S.H.,M.H yang menyatakan bahwa Diskusi Webinar ini bukan obat yang serta merta menjamin kesembuhan penyakit di Dunia Maya Indonesia dan Warganet di dalamnya , namun jawaban sejati baru dapat ditemukan jika kita bisa sungguh sungguh bergerak bersama dalam usaha membersihkan racun racun seperti hoaks ,hate speech dan bullying dari ruang ruang publik digital hingga hanya tersisa konten positif yang bermanfaat yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia

Komentar