JurnalPatroliNews – Jakarta – Sujiati (55), nenek dari seorang siswi madrasah di Kalibaru, Banyuwangi, menyampaikan tuntutan keras agar pelaku pemerkosaan dan pembunuhan cucunya segera ditangkap dan dihukum berat.
Nenek Sujiati merasa terpukul atas kejadian yang merenggut nyawa cucu tercintanya, yang ditemukan tak bernyawa di kebun sekitar 100 meter dari rumah.
“Kenapa sampai hati melakukan ini? Cucu saya polos, tidak bersalah. Saya minta nyawa harus dibalas nyawa,” ucapnya sambil menahan air mata saat ditemui pada Minggu (17/11).
Sujiati mengaku sangat rindu dengan cucunya yang selalu ceria dan suka tersenyum padanya. Ia tak bisa menerima kenyataan bahwa cucunya menjadi korban kebiadaban.
Mirisnya, pelaku juga merampas perhiasan korban seperti anting dan kalung, yang hilang saat jenazah ditemukan.
“Kalau memang mau ambil, ambil saja barangnya, tidak perlu sampai hilangkan nyawa cucu saya,” tambahnya, menggambarkan kedalaman amarah dan kehilangannya.
Keluarga korban kini hanya bisa mengenang gadis malang tersebut melalui foto-foto di rumah. Sementara itu, orang tua korban, DN dan SA, masih dalam kondisi syok berat dan belum mampu diajak berkomunikasi. Kejadian ini meninggalkan trauma yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Polisi masih berusaha keras menangkap pelaku dengan mengumpulkan barang bukti, melakukan olah TKP, dan memeriksa setidaknya 10 saksi.
Selain itu, anjing pelacak telah diterjunkan untuk membantu melacak pelaku. Kasus ini menjadi perhatian luas, menimbulkan duka mendalam, dan menyuarakan harapan agar keadilan segera ditegakkan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Komentar