Ketty membantu lembaga uji lain di luar PWI, yang membutuhkan penguji, yakni lembaga uji kompetensi wartawan yang dikelola oleh Fakultas Komunikasi Universitas Prof. Dr Moestopo (Beragama) atau UPDM (B) hingga akhir hayatnya.
Semasa hidupnya, ia tidak hanya menjadi penguji kompetensi wartawan, tetapi kerap didaulat menjadi nara sumber bidang jurnalistik di berbagai lembaga hingga ke Sumatera dan Sulawesi.
“Suatu pelajaran sekaligus kesempatan meningkatkan diri menjadi penguji kompetensi, saya sering berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman,” kata Ketty dalam sebuah biodata yang ia bagikan pada UPDM (B). Dalam biodata singkat itu, Ketty menyatakan merasa bersyukur dapat bergabung dengan lembaga uji kompetensi wartawan di UPDM (B).
Itulah Ketty, waktunya selalu ada untuk kita. Dia memilih hidup sendirian untuk bisa bekerja bersama kita.
Mamun selama sakit di rumah sakit tidak ada yang menunggunya, kecuali saudara iparnya bernama Vani. “Selama sakit saya yang menunggunya di rumah sakit,” tutur Vani yang menjadi contact person ketika teman-teman Ketty akan menjenguknya.
Kini Ketty, aktivis organisasi pers itu telah tiada. Banyak kebaikan yang telah ditorehkan selama hidupnya, menjadi amal kabajikan. Selamat jalan Dra Katherina Margaretha Saukoly.
Komentar