Pameran Memetri Sukses Dihadiri Ribuan Pengunjung, Simbol Kesadaran Lingkungan yang Kian Menguat

JurnalPatroliNews – Yogyakarta,- PameranMemetri” sukses digelar dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) 2024. Pameran ini telah menarik perhatian ribuan pengunjung sejak dibuka pada 7 Oktober dan resmi ditutup pada Sabtu, 19 Oktober 2024, di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM). Hingga hari terakhir, pameran ini berhasil menarik hingga 26.727 pengunjung.

Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Dian Irawati, MT, menyampaikan dalam sambutannya bahwa antusiasme masyarakat, khususnya generasi muda, mencerminkan kepedulian yang kian kuat terhadap bumi dan masa depan yang berkelanjutan. Dian, yang akrab disapa Ira, juga mengapresiasi sinergi antara Kementerian PUPR, ARTJOG, UGM, dan komunitas lainnya, yang mampu menyampaikan pesan lingkungan dengan pendekatan yang mudah diterima.

“Pameran ini adalah hasil kolaborasi yang luar biasa. Dengan menggandeng seniman seperti Mas Heri Pemad dari ARTJOG, kami bisa menyampaikan pesan menjaga lingkungan dengan kemasan yang lebih populer dan menyenangkan,” ungkap Ira. Ia juga menambahkan bahwa pameran ini merupakan edukasi efektif bagi generasi muda untuk menjaga bumi sesuai tema “Creating Youth to Better Urban Future.”

CEO ARTJOG, Heri Pemad, menambahkan bahwa “Memetri” merupakan simbol kegelisahan bersama akan kondisi bumi yang mengkhawatirkan. “Pameran ini bukan hanya sekadar ajang pamer karya seni, tetapi lebih sebagai pernyataan kolektif kita yang peduli terhadap lingkungan,” ujarnya. Heri bersyukur “Memetri” menjadi pameran yang Instagramable bagi generasi muda tanpa kehilangan esensinya sebagai media edukasi dan refleksi tentang alam dan lingkungan.

Heri berharap agar pameran seperti ini bisa menjadi agenda rutin dan kampanye berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat luas. “Ini pengalaman berharga. Kolaborasi antara seniman, pemerintah, dan komunitas adalah sesuatu yang sangat kami hargai, dan kami berharap kerjasama ini dapat berlanjut di masa depan,” tutupnya.

Kepala Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan, Budianto Prasetio, menyebut bahwa pencapaian “Memetri” tidak hanya diukur dari jumlah pengunjung, tetapi juga dampaknya dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan. Menurut Budi, karya-karya yang dipamerkan memberikan inspirasi bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari hal kecil hingga kebijakan besar.

Memetri” diharapkan menjadi simbol bahwa kesadaran merawat bumi telah tumbuh dan akan berkembang menjadi aksi nyata demi keberlanjutan lingkungan di masa depan. ***

Komentar