Paramadina dan KAS Gelar Workshop Demokrasi bagi Guru IPS di Padang

JurnalPatroliNews – Padang – Universitas Paramadina bersama Konrad Adenauer Stiftung (KAS) dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat meluncurkan pelatihan khusus bagi guru-guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA/SMK se-Kota Padang.

Acara pembukaan kegiatan ini dilangsungkan di Hotel Pangeran Beach, Padang, dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Drs. Barlius, MM. Kegiatan pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 26 hingga 28 Mei 2026.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program Pusat Inisiatif Pendidikan dan Riset (PIER) Universitas Paramadina, yang berfokus pada penguatan pendidikan demokrasi. Inisiatif ini dirancang untuk mendukung para pendidik dalam memahami serta menerapkan nilai-nilai demokrasi melalui pendekatan pengajaran yang partisipatif dan inklusif.

Sebanyak 30 guru IPS dari sekolah-sekolah menengah di Kota Padang mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya mendapatkan materi substantif mengenai demokrasi, tetapi juga diperkenalkan dengan teknik pedagogis yang mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar mengajar.

Direktur Eksekutif PIER, Djayadi Hanan, Ph.D., menekankan bahwa esensi pelatihan ini bukan semata pada konten demokrasi, melainkan juga pada cara penyampaiannya. “Mengajarkan demokrasi secara demokratis adalah tantangan yang harus dijawab oleh para pendidik. Pendekatan mengajar yang tepat dapat menanamkan nilai-nilai tersebut secara lebih mendalam,” ujar Djayadi.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk Danang Binuko, MAP., dari Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri; Dr. Mohammad Abduhzen, pakar pendidikan dan penasihat PIER; Dr. Tatok Djoko Sudiarto, Dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban Paramadina; Umar Abdullah, Ph.D., dosen UIN Raden Fatah Palembang; serta Muh. Hilal Tri Anwari, Sekretaris PIER.

Dalam sambutannya, Barlius menyatakan rasa terima kasihnya atas sinergi antara Paramadina dan KAS dalam mendukung upaya memperkuat budaya demokratis di lingkungan sekolah. Ia menambahkan bahwa pemahaman demokrasi sejalan dengan pendekatan deep learning yang kini menjadi prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Harapan kami, guru-guru yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi motor perubahan di sekolah, menyebarluaskan nilai demokrasi tak hanya sebagai materi ajar, tetapi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di dunia pendidikan,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Cynthia Tri Putri mewakili KAS Indonesia dan Timor Leste, serta perwakilan dari BPSDM Regional Bukittinggi Kemendagri, Mulya Nanda Hariandja, M.Pd., yang turut memantau pelaksanaan pelatihan.

Universitas Paramadina menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi bagi transformasi pendidikan demokrasi yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan di sekolah-sekolah tanah air.

Komentar