Dalam kesempatan yang sama, turut hadir memberikan sambutan di acara tersebut, Wakil Ketua Umum ICMI, Prio Budi Santoso yang menegaskan bahwa program ekonomi kerakyatan adalah program unggulan ICMI dan merupakan bagian dari ekonomi Pancasila yang bertujuan mensejahterakan rakyat.
“Sejak berdirinya, ICMI sudah menjadikan program ekonomi kerakyatan sebagai program unggulan ICMI dan diharapkan masuk menjadi program nasional kelak,” ujar Prio dalam sambutannya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa momentum halal bihalal, juga seharusnya menjadi momentum persatuan umat dari friksi-friksi politik yang terjadi sebelumnya.
“Bukankah Allah juga memerintahkan umat Islam untuk bersatu dan melarang berpecah-belah, sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 103,” tegas Prio.
Karena itu, Ia mengajak seluruh komponen bangsa dapat bersatu menjalankan program unggulan presiden terpilih yang menginginkan munculnya generasi-generasi cerdas, dengan Program Makan Siang dan Susu Gratis.
Turut hadir sebagai narasumber, Prof Aries Mufti yang membahas bagaimana upaya keras Korea Selatan bangkit melalui ekonomi kerakyatan, meski usia kemerdekaan negaranya hanya berbeda 2 hari dengan Republik Indonesia.
“Korea Selatan itu hanya berbeda usia kemerdekaannya 2 hari lebih dulu dari Indonesia, tapi dengan semangat Seamaul Umdong-nya mampu melesat melebihi negara kita, semangat inilah yang harus ditiru,” pungkas Aris.
ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.* (IS)
Komentar