Rival Bebuyutan Timur Tengah Bertemu, Ada Apa di Balik Pertemuan Saudi-Iran?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pertemuan jarang terjadi antara pejabat tinggi militer Arab Saudi dan Iran baru-baru ini menjadi sorotan. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Saudi, Fayyad Al Ruwaili, mengunjungi Teheran untuk berdialog dengan Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan hubungan militer dan diplomatik kedua negara.

Dilaporkan oleh kantor berita resmi IRNA, pertemuan yang berlangsung secara “empat mata” ini dilakukan di Markas Besar Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran di ibu kota Teheran.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai topik utama, termasuk pengembangan diplomasi pertahanan dan perluasan kerja sama bilateral di sektor militer.

Jenderal Bagheri menyatakan pentingnya peningkatan kerja sama keamanan dan bahkan mengusulkan adanya latihan militer bersama antara kedua negara.

Dalam kesempatan tersebut, Bagheri menawarkan Angkatan Laut Saudi untuk bergabung dalam latihan militer bersama Angkatan Laut Iran pada tahun depan, baik sebagai peserta maupun pengamat.

Tawaran ini menandakan kemajuan yang signifikan dalam hubungan militer yang sebelumnya terhenti karena ketegangan politik dan perbedaan ideologi.

Kunjungan militer ini juga bersamaan dengan kedatangan Penasihat Keamanan Nasional Irak, Qassem Al Araji, yang juga berada di Teheran untuk bertemu dengan para pejabat senior Iran.

Namun, agenda pertemuan Araji dengan para pemimpin Iran, termasuk Bagheri dan Ruwaili, belum dipublikasikan secara rinci.

Pertemuan ini menjadi semakin penting karena Saudi dan Iran telah lama menjadi rival bebuyutan di kawasan Timur Tengah. Hubungan kedua negara memburuk pada tahun 2016 setelah misi diplomatik Saudi di Iran diserang oleh demonstran yang marah atas eksekusi ulama Syiah, Nimr al-Nimr, oleh Riyadh.

Sejak saat itu, kedua negara mendukung pihak-pihak yang berseberangan dalam konflik-konflik besar di kawasan, termasuk di Suriah dan Yaman.

Namun, pada tahun 2023, kedua negara sepakat untuk menghidupkan kembali hubungan diplomatiknya, yang difasilitasi oleh China, membuka peluang baru bagi kerja sama antara dua negara besar ini.

Bagheri juga menyampaikan kesiapan Iran untuk memperkuat hubungan militer lebih lanjut dengan Arab Saudi, yang terlihat dalam percakapan telepon antara Bagheri dan Menteri Pertahanan Saudi pada November 2023.

Pada Oktober 2024, Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka telah melakukan latihan perang bersama Iran dan beberapa negara lainnya di Laut Oman.

Ini menjadi simbol penting dalam upaya meredakan ketegangan dan membangun kembali kepercayaan antara kedua negara yang sebelumnya bersaing ketat di banyak bidang, baik politik maupun militer.

Komentar