PHE Teken 10 Kontrak Penjualan Gas untuk Perkuat Swasembada Energi Nasional

JurnalPatroliNews – Jakarta –  Sebagai tulang punggung lini hulu energi Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus memperkuat perannya dalam mempercepat kemandirian energi nasional.

Melalui penguatan sektor produksi dan komitmen terhadap transisi energi bersih, PHE kembali menunjukkan langkah konkret dengan menandatangani sepuluh kesepakatan penjualan gas alam bersama berbagai mitra strategis.

Penandatanganan ini dilakukan oleh afiliasi-afiliasi PHE dalam ajang The 49th IPA Convention & Exhibition di ICE BSD, Tangerang, Selasa, 20 Mei 2025. Seluruh kerja sama tersebut difasilitasi oleh SKK Migas selaku regulator sektor hulu migas Indonesia.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi PHE untuk mengoptimalkan monetisasi gas, mendukung transisi energi nasional, dan memperkuat rantai pasok dalam negeri.

Berikut 10 kesepakatan penjualan gas yang berhasil dijalin:

  1. PHE Ogan Komering sepakat memasok gas sebesar 4 BBTUD kepada PT PGN Tbk dan afiliasinya untuk kebutuhan sektor industri.
  2. PHE North Sumatera Offshore akan menyalurkan 8,48 BBTUD ke PGN dan mitra, menyasar konsumen akhir.
  3. Pertamina EP menyuplai 11 BBTUD kepada PGN untuk mendukung industri di wilayah Medan.
  4. Pertamina EP kembali menjalin kontrak dengan PGN dan afiliasi untuk pasokan 17 MMSCFD bagi kebutuhan industri di Jawa Barat.
  5. Kontrak lain antara Pertamina EP dan PT Bayu Buana Gemilang akan mendistribusikan 1 MMSCFD gas dari Lapangan Tambun untuk industri Jawa Barat.
  6. Kontrak serupa disepakati dari Lapangan Jatinegara I sebesar 5 MMSCFD, mencakup sektor industri dan ketenagalistrikan.
  7. Pertamina EP juga akan menyuplai 12 MMSCFD untuk PLN dan PLN Energi Primer Indonesia, khusus untuk Pembangkit Listrik Muara Tawar.
  8. Tambahan pasokan sebesar 5 MMSCFD akan dikirim ke PLN untuk menyuplai listrik di Tanjung Batu.
  9. PHE ONWJ menyediakan 23 BBTUD untuk kebutuhan operasional Kilang Balongan milik Pertamina dan Kilang Pertamina Internasional.
  10. Terakhir, Pertamina (Persero)/KKKS East Kalimantan menyalurkan 36 BBTUD gas ke PLN dan PLN Energi Primer Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Tanjung Batu dan Bontang.

Rachmat Hidajat, Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE, menegaskan bahwa seluruh langkah ini menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat efisiensi bisnis hulu serta memperkokoh ketahanan energi nasional.

“Gas bumi menjadi solusi transisi yang penting karena fleksibilitasnya dan emisi karbon yang lebih rendah,” ujarnya.

Senada, Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menyampaikan bahwa kolaborasi ini mempertegas komitmen perusahaan dalam mendukung akses energi yang merata dan berkelanjutan di Indonesia.

“Pertamina akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan swasembada energi,” ujarnya.

Sejalan dengan visi keberlanjutan, PHE menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di setiap lini operasinya. Komitmen terhadap integritas juga ditegaskan melalui penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis ISO 37001:2016 untuk memastikan budaya bebas korupsi di lingkungan perusahaan.

Dengan visi menjadi perusahaan migas berkelas dunia, PHE mengembangkan operasi secara profesional baik di dalam maupun luar negeri, dengan tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.

Pertamina sebagai induk usaha turut memperkuat arah kebijakan menuju target net zero emission tahun 2060, dengan mendorong berbagai inisiatif energi bersih yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) secara nyata.

Komentar