PJMI: Wujud Kepedulian Terhadap Perjuangan Umat Muslim di Belahan Dunia Lainnya

Sementara wartawan senior, Sekjen Islamic Center Bekasi, Amin Idris, yang pernah mengunjungi beberapa wilayah di China termasuk Xinjiang beberapa kali, konflik Uighur sendiri muncul dari adanya konflik etnis, antara Uighur dengan Han.

“Konflik Xinjiang adalah konflik etnik yang dikelola Beijing untuk kepentingan kolonisasi,” katanya.

Amin juga mengungkapkan, perlawanan Etnis Uighur menurut Pemerintah Beijing sebagai perlawanan sparatis dan bahkan perlawanan yang dianggapnya teroris.

Dia menegaskan, demi keutuhan Wilayah, Beijing tidak akan melonggarkan Xinjiang. Karena hal itu akan berdampak bagi wilayah-wilayah konflik yang lain.

Amin menjelaskan, etnik mayoritas di Xianjiang awalnya Turkistan menjadi penghuni sejak 2000 tahun lebih. Luas wilayah 1,6 juta km (1/6 China) dan berjarak 1.500 mil dari Beijing.

Selain itu, sejak 1949 menjadi daerah otonom, Xianjiang sebagai Provinsi terluas diapit oleh Kirgistan, Kazakstan, Tajikistan, Afghanistan, dan Pakistan.

Amin menyampaikan, diperlukan solusi diplomatik yang cerdas, jujur, manusiawi antara pemerintah China dan etnik muslim Uighur.

Ketua Umum PJMI H. Ismail Lutan mengatakan dalam sambutannya, sejak awal ia sudah menduga ada ‘tangan tersembunyi’ yang berusaha untuk menggagalkan acara bedah buku ini.

Dimulai ketika ia mencari buku “Kolonisasi China terhadap Dunia Islam dan Genosida Uighur” di toko buku online. Penjual di toko online menyebutkan bahwa buku sudah ditarik oleh penerbit.

Ismail kemudian segera menghubungi pihak penerbit (al-Kautsar – Red). Namun, pihak penerbit mengatakan hak jual buku sudah diberikan kepada penulis. Jadi, mereka tidak berhak lagi untuk menjualnya dan stock di gudangnya juga sudah habis.

“Saya kemudian menghubungi penulisnya, yaitu Abdulhakim Idris yang berpaspor Jerman tapi dia tinggal di Amerika Serikat. Dari Beliau, saya berhasil mendapatkan buku sebanyak tiga eksemplar,” tambah Ismail Lutan.

Nah, dari penulisnya ini pula, pihaknya mendapat beberapa informasi bahwa ada tangan-tangan tersembunyi yang berusaha untuk menggagalkan setiap publikasi dan bedah buku “Kolonisasi China terhadap Dunia Islam dan Genosida Uighur”.

Komentar