Prabowo Tegaskan Komitmen Program Makan Bergizi Gratis, Minta Menteri Mundur Jika Menolak

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Terpilih Prabowo Subianto memberikan peringatan tegas kepada para menterinya terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam rapat kabinet perdana yang diadakan pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Prabowo menyatakan bahwa jika ada menteri yang meragukan program ini, mereka diminta untuk mundur dari jabatannya.

“Saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya, makan bergizi untuk anak dan ibu hamil sangat strategis,” tegas Prabowo.

Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Prabowo dalam memastikan program ini terlaksana dengan baik, mengingat ini merupakan salah satu janji kampanye yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, mendukung langkah Prabowo.

Menurutnya, peringatan tersebut merupakan respons wajar dari seorang pemimpin yang ingin memastikan komitmennya terhadap program yang telah dijanjikan. “Pantang menjilat ludah sendiri. Pasti akan dilaksanakan,” ujarnya.

Esther menambahkan bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak hanya memiliki implikasi sosial tetapi juga ekonomi.

Indef telah melakukan riset mengenai dampak pelaksanaan program ini, yang menunjukkan bahwa alokasi belanja untuk MBG pada tahun 2025 diprediksi dapat mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,06%, atau setara dengan Rp 14,61 triliun.

Lebih lanjut, pelaksanaan program ini diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,19% dan pertumbuhan upah tenaga kerja sebesar 0,39%.

Riset Indef menunjukkan bahwa program MBG telah memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat selama masa uji coba, termasuk peningkatan pendapatan bersih UMKM sebesar 33,69%.

Senada dengan Esther, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, menyarankan agar pemerintah pusat menggandeng pemerintah daerah dalam pelaksanaan program ini.

“Pemda harus dilibatkan, karena mereka yang paling mengetahui kondisi masyarakat dan karakteristik daerahnya,” jelasnya.

Telisa menekankan bahwa pelibatan pemerintah daerah tidak hanya akan berdampak positif pada ekonomi tetapi juga pada efektivitas program.

Dengan memahami kebutuhan lokal, Pemda dapat membantu dalam menentukan menu makanan dan alokasi anggaran yang tepat untuk setiap porsi.

Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Komentar