JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengapresiasi upaya Bank Indonesia (BI) yang menjadi mitra utama dalam penyelenggaraan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF), karena dinilai menjadi momentum kebangkitan produk modest fesyen yang diproduksi oleh UMKM.
Menteri Maman mengatakan, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi kiblat fesyen dunia khususnya fesyen Muslim. Untuk itu Kementerian UMKM akan terus memperkuat kolaborasi dengan banyak pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fesyen global.
“Kami melihat prospek kemajuan fesyen syariah luar biasa potensinya di Indonesia. Maka untuk meningkatkan ekonomi, kita semua harus bergandengan tangan mendorong kemajuan industri fesyen dan kreatif di Indonesia,” kata Menteri Maman dalam sambutannya pada pembukaan IN2MF yang merupakan rangkaian dari acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 di JCC, Jakarta, Rabu (30/10).
Acara IN2MF yang diisi dengan fashion show produk UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia ini terselenggara berkat kerja sama yang erat sebelumnya antara Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Indonesia, serta Indonesia Fashion Chamber (IFC).
Maman berharap acara seperti IN2MF ini dapat diadakan secara rutin setiap tahun karena sangat prospektif sebagai media pemasaran produk fesyen di pasar global. Selain itu ajang ini dapat menjadi media komunikasi dan sinergi antar desainer di berbagai wilayah di Indonesia untuk terus meningkatkan produktivitas dan karyanya.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia sebagai fasilitator, pelaku UMKM, serta desianer sehingga acara ini bisa terselenggara dengan baik. Kami di Kementerian UMKM bersama BI akan terus mendukung bapak ibu semua,” kata Maman.
Maman mengatakan, dalam sepuluh tahun terakhir, ekonomi syariah global menunjukkan tren positif di mana belanja konsumen untuk produk halal meningkat dari 1,62 triliun dolar AS pada tahun 2012, naik menjadi 2,29 triliun dolar AS pada tahun 2022. Diperkirakan pada tahun 2027 akan mencapai 3 triliun dolar AS.
Selain itu kebutuhan impor modest fesyen juga diperkirakan meningkat dari 37 miliar dolar AS pada tahun 2022 menjadi 47 miliar dolar AS pada 2027. Dengan pengalaman Indonesia yang pernah menduduki peringkat ketiga dari 81 negara dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking, menandakan bahwa Indonesia memiliki ekosistem ekonomi syariah yang kuat di kancah global.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya produk fashion yang diproduksi oleh UMKM terutama produk fesyen Muslim harus didukung agar memiliki daya saing yang tinggi baik di pasar domestik atau global.
Komentar