Satgas Damai Cartenz Selidiki Ramai Video KKB Ancam Pilot Susi Air

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menyebarkan video pernyataan yang mengancam akan menembak pilot Susi Air, Philips Mehrtens.

Dalam video yang beredar, Egianus mengatakan, pihaknya memberi waktu dua bulan kepada Indonesia untuk bernegosiasi terkait pembebasan Philips.

“Kalau tidak ada pembicaraan, maka kami akan tembak Pilot,” ujar Egianus dalam video tersebut.

Captain Philips juga ada dalam video tersebut. Dia terlihat dikelilingi oleh tentara KKB bersenjata lengkap sambil memegang bendera bintang kejora.

Menanggapi hal ini, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go mengatakan, pihaknya bakal melakukan penyelidikan terkait video yang beredar itu. Ahli juga bakal dilibatkan dalam prosesnya.

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan tentang video yang beredar. Gunakan ahli juga untuk mengetahui detail tentang videonya,” kata Donny saat dikonfirmasi, Sabtu (27/5).

Lebih lanjut, Donny masih belum dapat mengungkapkan soal rencana negosiasi ke depannya. Dia mengaku masih fokus untuk melakukan penyelidikan terkait video yang beredar itu.

“Masih fokus ke video dulu,” tutupnya.

Mengutip kantor berita Reuters, Kemlu Selandia Baru mengetahui foto dan video teranyar tentang Philips Mehrtens. Mereka memastikan akan berupaya semaksimal mungkin mengupakan warga negaranya itu.

“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan resolusi damai dan pembebasan aman bagi bapak Philips Mehrtens,” kata pernyataan Kemlu Selandia Baru.

Philip diculik dan disandera sejak 7 Februari lalu. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan, pihaknya akan melibatkan pihak gereja untuk bernegosiasi dengan KKB.

“Saya berbicara dengan berbagai pihak tentang proses negosiasi ini termasuk dengan pihak gereja yang di dalamnya ada Dewan Gereja dan Uskup yang akan semaksimal mungkin melakukan negosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya untuk bisa melepas pilot yang dibawanya,” kata Mathius lewat keterangannya, Kamis (25/5).

Mathius menuturkan, selain pihak gereja juga akan dilibatkan pemerintah Nduga, Komnas HAM dan pihak lain yang mau terlibat dalam upaya pembebasan.

Komentar