Sejarah Awal Pers di Indonesia: Bataviase Nouvelles, Koran Pertama di Batavia

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sejarah pers di Indonesia memiliki akar yang panjang, dimulai pada masa penjajahan Hindia Belanda. Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Jan Pieterszoon Coen, menjadi tokoh penting dalam perkembangan awal media di tanah air. Ia memerintahkan anak buahnya untuk membuat lembaran berita internal yang berfungsi sebagai sumber informasi mengenai kedatangan dan keberangkatan kapal-kapal niaga. Lembaran tersebut ditulis tangan dalam empat halaman dan diberi nama Memorie der Nouvelles.

Seiring berjalannya waktu, Memorie der Nouvelles menjadi cikal bakal dari koran Bataviase Nouvelles, yang pertama kali diterbitkan pada 7 Agustus 1744. Penerbitan ini menjadi mungkin setelah mesin cetak pertama dibawa masuk ke Hindia Timur, yang kini dikenal sebagai Indonesia.

Bataviase Nouvelles tidak hanya menjadi koran pertama di Batavia, namun juga di seluruh wilayah Indonesia. Koran ini diterbitkan seminggu sekali dengan format empat halaman dan layout dua kolom. Keberadaan koran ini menjadi tonggak penting dalam sejarah pers Indonesia, memberikan masyarakat akses terhadap informasi yang lebih terstruktur dan teratur.

Namun, perjalanan Bataviase Nouvelles tidak berlangsung lama. Pada 20 November 1745, hanya beberapa bulan setelah kontrak penerbitan diperpanjang, koran ini dibredel oleh pihak berwenang. Anggota Dewan Direktur VOC di Amsterdam merasa khawatir bahwa koran ini dapat membocorkan banyak rahasia VOC kepada publik, yang berpotensi mengganggu kepentingan perusahaan dagang tersebut.

Dengan diberedel-nya Bataviase Nouvelles, berakhir pula era awal pers di Batavia. Meski demikian, jejak sejarah koran ini tetap tercatat sebagai pionir dalam perkembangan media di Indonesia, menjadi landasan bagi lahirnya pers nasional yang lebih modern di masa-masa mendatang.

Komentar