SJI di Semarang, Ketum PWI Pusat Ingatkan Wartawan untuk Kritis dan Berwawasan Kebangsaan

”Harapannya SJI juga meningkatkan semangat independensi, menambah daya kritis, dan multitasking di tengah perkembangan teknologi,” katanya.

Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat Mohammad Nasir menjelaskan, bahwa SJI yang digelar dengan kepanitiaan PWI Jateng sebagai tuan rumah ini bertujuan menanamkan jiwa kritis, kebangsaan, serta meningkatkan integritas dan multitasking pada wartawan muda.

Dia menyebut, SJI akan berjalan secara estafet ke sejumlah provinsi di Indonesia.

Nasir juga mengapresiasi PWI Jateng yang secara berkesinambungan menggandeng sejumlah perguruan tinggi di Kota Semarang untuk mendidik mahasiswa mengenalkan ilmu jurnalistik melalui sekolah jurnalistik.

Sementara itu, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS mengatakan, SJI hadir di tengah tantangan yang dihadapi profesi wartawan sekarang.

Dosen jurnalistik itu lalu mencontohkan peristiswa yang menjadi tantangan profesi seperti oknum wartawan yang mengaku membekingi CPO Ilegal di Dumai, oknum wartawan yang titip siswa pada panitia penerimaan peserta didik baru di Semarang dengan ancaman; serta kisah wartawan yang diduga memeras sejumlah perangkat desa.

”Betapa penting SJI, karena bisa menjawab kemelut profesi setiap saat terjadi di sekeliling kita. SJI akan mendiagnosis tak hanya persoalan teknis, tapi juga persoalan etis, meningkatkan wawasan, integritas. Sehingga kinerja wartawan bisa dipertanggungjawabkan secara teknik dan etik,” tandasnya.

Sementara itu, hari pertama SJI pada Selasa (25/6) menghadirkan pengajar Hendry Ch Bangun yang mendidik tentang Wawasan Kebangsaan dalam Jurnalistik, selanjutnya Marah Sakti Siregar (Filosofi Wartawan), dan Ahmed Kurnia (Teknik Wawancara). (**)

Komentar