JurnalPatroliNews – Sulteng – Dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional, PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan kegiatan rehabilitasi mangrove di area seluas 25 hektar. Sebanyak 64.900 bibit mangrove ditanam di tiga titik, yaitu Desa Puasana dan Kelurahan Lalowaru di Kabupaten Konawe Selatan, serta Kelurahan Bungkutoko di Kota Kendari.
Widyaswendra, Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan mencapai net zero emission. Menurutnya, mangrove memiliki peran vital sebagai pertahanan alami yang mampu menangkal abrasi dan menahan gelombang pasang.
“Keberadaan kami di sini tidak hanya berkaitan dengan bisnis dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membawa tanggung jawab terhadap lingkungan. Ekosistem mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon, bahkan lebih tinggi dibandingkan hutan tropis di daratan,” imbuh Widyaswendra dalam keterangan resmi, Senin (23/9/2024).
Ia juga menyebutkan bahwa program ini dilakukan bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sampara dan komunitas nelayan setempat yang berperan dalam proses penyediaan bibit hingga pelaksanaan penanaman.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pengolahan Daerah Aliran Sungai, Rehabilitasi Hutan, dan Lahan Dinas Kehutanan Sulawesi Tenggara, Laode Yulardhi Junus, menjelaskan bahwa proyek rehabilitasi ini tidak hanya berdampak positif terhadap ekosistem, tetapi juga akan meningkatkan ekonomi lokal. Nelayan yang menggantungkan penghidupan dari biota laut seperti kepiting dan udang diharapkan dapat merasakan manfaat langsung.
“Harapannya, dengan pulihnya ekosistem mangrove, nelayan dapat menangkap lebih banyak kepiting dan udang. Selain itu, daerah ini juga berpotensi menjadi daya tarik wisatawan, sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Komentar