UNIFIL Berkomitmen Tinggal di Lebanon Meski Tahu Serangan Israel Disengaja

JurnalPatroliNews -Jakarta – Juru bicara misi penjaga perdamaian UNIFIL, Andrea Tenenti, mengecam serangkaian serangan yang dianggap disengaja oleh pasukan Israel dalam beberapa hari terakhir.

Meskipun situasi semakin tegang, UNIFIL bertekad untuk tetap bertugas di perbatasan Lebanon dan tidak akan meninggalkan pos mereka.

“Kami harus tetap tinggal, meski mereka meminta kami untuk pindah,” ujar Tenenti pada Jumat (18/10), seperti yang dilaporkan oleh Reuters. Dia menegaskan pentingnya keberadaan UNIFIL dalam menjaga stabilitas di kawasan tersebut.

Tenenti juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan bukti yang menunjukkan kemungkinan penggunaan fosfor putih di dekat salah satu pangkalan UNIFIL.

“Kehancuran dan penghancuran banyak desa di sepanjang Garis Biru, dan bahkan di luarnya, sangat mengejutkan,” katanya, merujuk pada Blue Line, wilayah pemisah antara Lebanon dan Israel.

UNIFIL beroperasi di sepanjang Blue Line, yang ditetapkan oleh PBB pada tahun 2000 sebagai batas pemisah antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan wilayah Lebanon.

Meskipun garis ini bukan perbatasan resmi, setiap pelanggaran terhadapnya, baik melalui darat maupun udara, dianggap sebagai pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Dengan sekitar 10.058 penjaga perdamaian dari 50 negara, UNIFIL memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan yang rawan konflik ini.

Menurut Tenenti, penyelidikan yang dilakukan beberapa bulan terakhir telah mendeteksi kemungkinan penggunaan amunisi fosfor putih oleh tentara Israel di dekat pangkalan UNIFIL. Dewan Keamanan PBB juga telah diberitahu mengenai penemuan ini.

Meskipun amunisi fosfor putih tidak dilarang sebagai senjata kimia, penggunaannya sangat kontroversial. Bahan ini biasanya digunakan oleh militer untuk membuat tabir asap, menandai target, atau membakar bangunan.

Namun, penggunaannya terhadap target militer yang berada di wilayah sipil dilarang oleh konvensi internasional karena dapat menyebabkan luka bakar serius dan memicu kebakaran.

Keberanian UNIFIL untuk tetap bertugas di Lebanon di tengah ancaman dan provokasi menjadi sorotan, menegaskan komitmen mereka untuk menjaga keamanan dan perdamaian di wilayah yang rawan konflik ini.

Komentar