GKR Mangkubumi, yang memimpin prosesi di Ndalem Mangkubumen didampingi oleh GKR Condrokirono dan GKR GKR Hayu, menyatakan, “Saya terima ubo rampe garebeg ini dan saya ucapkan terima kasih. Saya mohon kepada para abdi dalem untuk menerima ketan tersebut agar semua orang bisa sehat dan selamat,” kata GKR Hayu.
Dosen Arsitektur Tradisional UWM, Dr. Satrio Hasto Broto Wibowo ketika ditemui terpisah oleh Tim Humas UWM, menyoroti keterkaitan erat antara upacara Gerebeg dengan arsitektur Keraton Yogyakarta.
“Gerebeg adalah acara besar keagamaan yang sudah dilaksanakan sejak masa Sri Sultan Hamengku Buwono I. Prosesi ini selalu melibatkan bangunan-bangunan penting yang bermakna, seperti omah gunungan untuk pembuatan gunungan dan pagongan untuk nabuh gamelan di kompleks Masjid Gedhe,” jelasnya.
Sementara itu, Ibu Unu, salah satu warga yang mendapatkan ubo rampe gunungan, merasa sangat bersyukur.
“Senang mendapatkan ubo rampe berupa wajik tradisional khas Keraton. Ini akan saya simpan sebagai kenang-kenangan dan untuk penghidupan sesuai tradisi adat Jawa,” ujarnya penuh antusias.
Komentar