Waduh! Sejumlah Raksasa Migas Cabut dari Indonesia, Apa Penyebabnya?

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Keputusan ConocoPhilips Indonesia Holding untuk melepas asetnya di Blok Corridor dan pindah ke Australia  membuat Investasi Asing di Hulu Migas Indonesia semakin berkurang.

Sejumlah Perusahaan Asing seperti Total, Shell, dan Chevron juga memilih meninggalkan Indonesia. Ada juga Perusahaan yang akan segera pergi dan mencari lahan Investasi lain. Mengutip beberapa sumber, Jumat (10/12), selain ConocoPhilips, berikut sejumlah perusahaan Migas Asing yang akan dan telah melepas kepemilikan asetnya di Indonesia:

 1. Royal Dutch Shell Shell dilaporkan akan melepas 35% sahamnya di Blok Masela. Proyek senilai USD 19,8 miliar ini ditargetkan memproduksi 1.600 MMSCFD gas dan 35.000 barle minyak per hari. VP Corporate Service Inpex Henry Banjarnahor mengatakan, pelaung investasi di negara lain lebih menguntungkan secara ekonomi dibanding Indonesia.

“Alasannya sudah disampaikan Bapak Kepala SKK Migas tadi bahwa, mereka meningkatkan seluruh Portofolio mereka di seluruh Dunia dan menerka-nerka bahwa Investasi di Negara lain lebih menguntungkan mereka. Jadi mereka mengutamakan itu,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (24/8) silam.

2. Chevron Indonesia Chevron juga mengakhiri kontraknya di Blok Rokan yang berakhir pada 8 Agustus 2021. Pengelolaan blok ini akhirnya dilanjutkan oleh Pertamina. Selain itu, perusahaan asing ini juga berencana hengkang dari proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) di Kalimantan Timur.

3. Total dilaporkan sudah menghentikan Aktivitas Operasinya di Blok Mahakam per 1 Januari 2018 lalu setelah dikelola selama 50 tahun. Kini, Pertamina mengambilalih kelola tersebut.

Komentar