Menpora Tekankan Permintaan Audit PON XXI untuk Preventif, Bukan Tekanan Bagi Penyelenggara

Menpora menyimpulkan bahwa permintaan audit dana PON XXI adalah langkah yang bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas sejak awal pelaksanaan, bukan untuk menciptakan tekanan atau kekhawatiran di kalangan penyelenggara maupun atlet. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tuduhan korupsi yang muncul di media sosial, bukan sebagai upaya untuk mengguncang penyelenggara atau menimbulkan suasana mencekam. Menpora juga menyatakan bahwa audit ini merupakan bagian dari tanggung jawab dalam mengelola dana publik yang besar untuk acara nasional yang berskala besar seperti PON XXI.

Disaat awak media yang bertugas mengkonfirmasi Pj Gubsu Agus Fatoni yang diketahui merupakan Ketua PB PON XXI untuk Sumut pada Sabtu (14/9/24), Dirinya mengaku kejadian itu merupakan salah satu kekurangan penyelenggaraan PON di Sumut, namun pihaknya akan terus memperbaiki kekurangan yang ada agar tidak terulang kembali.

“Kami langsung lakukan perbaikan dan sekarang sudah dirapikan. Pertandingan voli juga sudah dimulai”, Kata Agus Fatoni.

“Penutupan tanggal 20 September ini, jadi masih ada waktu, dan mudah-mudahan semuanya sesuai dengan rencana kita dan pemantauan terus kita lakukan”, sambungnya lagi.

Fatoni juga menanggapi temuan-temuan wartawan terkait Sport Centre Sumut di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang yang masih ditemukan pembangunan yang belum rampung. Dirinya mengatakan telah memantau langsung ke lokasi bersama Menpora terkait informasi tersebut.

Perlu diketahui bersama Bahwa PON Aceh-Sumut 2024 menjadi edisi terbesar dalam sejarah karena melibatkan hampir 13.000 atlet dan 6.000 lebih ofisial. Selain itu, PON kali ini juga menjadi yang pertama dilaksanakan di dua provinsi sebagai tuan rumah Aceh dan Sumut.(Tim)

Komentar