Sebelum Tinggalkan Barcelona, Gaji Messi Seminggu Rp8,7 M!

JurnalPatroliNewsJakarta – Barcelona telah mengumumkan pesepakbola asal Argentina, Lionel Messi, akan meninggalkan klub akibat hambatan keuangan dan struktural. Pengumuman itu disampaikan Barcelona di laman resmi mereka pada Jumat, (6/8/2021) dini hari WIB.

“Meskipun klub dan pemain mencapai kesepakatan dan niat jelas mereka untuk menandatangani kontrak baru hari ini, ini tidak dapat terjadi karena kendala finansial dan struktural (peraturan Liga Spanyol),” tulis laman resmi Barcelona seperti dikutip The Guardian.

Sebelumnya, santer diberitakan bahwa Messi akan tetap berada di Camp Nou meski kontraknya berakhir 30 Juni 2021. Namun setelah Messi mengadakan pembicaraan dengan klub, pertemuan itu tidak berakhir dengan baik.

“Leo ingin bertahan di Barca. Kami ingin dia bertahan… Dia adalah pemain terbaik di dunia dan tentu saja memiliki tawaran lain,” kata Presiden FC Barcelona Joan Laporta dalam konferensi pers pada, Jumat (6/8/2021).

Laporta mengatakan, di La Liga, mereka harus mematuhi aturan.

“Kami pikir mereka bisa lebih fleksibel, tapi itu bukan alasan. Kami tidak bisa mematuhinya,” ujarnya.

Lalu, berapa gaji terakhir Messi saat membela Barcelona?

Bulan lalu, Messi menyetujui kesepakatan kontrak lima tahun dengan pengurangan gaji. Pemangkasan gajinya tidak tanggung-tanggung, yaitu 50%. Semua itu demi menyeimbangkan pembukuan keuangan klub.

Menurut laman Goal, berdasarkan kontrak terakhir, Messi bergaji bersih sekitar 515.000 euro (Rp 8,7 miliar) seminggu. Itu berarti kontrak barunya akan membuatnya hanya membawa pulang 257.000 euro (Rp 4,3 miliar) seminggu.

Sebelumnya, Messi sudah membela Barcelona sejak tim junior, tepatnya pada 2000. Messi telah membuat 778 penampilan untuk Barcelona, mencetak 672 gol yang telah membantu mengamankan 10 gelar liga, empat Liga Champions dan tiga Piala Dunia Antar Klub di antara koleksi 35 trofinya.

Messi telah memenangkan Ballon d’Or enam kali dan memegang rekor sepanjang masa Barca untuk penampilan dan gol. (cnbc indonesia)

Komentar