Ada Yang Gentar dan Ketakutan Dengan Bacawapres “Bocil Alias Anak Ingusan”. Memalukan!

Aksi jalanan yang memakai jargon “bacawapres inkonstitusional” tapi mau menggagalkan pasangan capres-bacawapres yang sah secara konstitusional untuk ditetapkan oleh KPU, sebuah lembaga negara yang juga sah secara konstitusional. Aneh dan lucu memang mereka ini.

Oleh karena itu mari hentikan aksi-aksi konyol dan sama sekali tidak simpatik seperti itu. Segera kita geser isu publik ke arena adu-gagasan.

Kita sudahi “operasi-operasi gelap” sementara pihak yang mau main “playing victim” demi memperoleh simpati publik. Ini soal baliho di beberapa daerah. Pihaknya yang pasang sendiri, lalu mencopot sendiri (menggunakan proxy) yang kemudian melakukan kampanye hitam terhadap pemerintah yang dikatakan tidak netral.

Seperti ini adalah taktik kuno yang tidak pernah efektif. Apalagi dihadapan generasi milenial dan gen-z yang kritis dan tidak gampang ditipu dengan aksi “playing victim” yang cengeng macam begitu. Bakalan cuma disenyumin dan dijogetin saja oleh mereka. Tidak digubris sama sekali.

Dari pada buang-buang energi untuk hal-hal yang seperti itu, lebih baik dipakai untuk berpikir keras merumuskan pola tindak terbaik yang perlu.

Adu gagasan bukan adu perasaan, begitu kata Jokowi.

Jakarta, Rabu 15 November 2023
Andre Vincent Wenas,MM,MBA., Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Komentar