Dalihan Na Tolu Solusi Terbentuknya Provinsi Tapanuli

Penulis: Maruli Siahaan

Tuntutan pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) yang terpisah dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sejak lama digaungkan.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, sejumlah tokoh Batak di antaranya pemrakarsa pembentukan Protap mendeklarasikan Panitia Pembentukan Percepatan Provinsi Tapanuli (PPT)  di Gedung Serbaguna Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Sabtu (29/10/2022) lalu.

Dengan tema ” Melalui rapat

 perdana panitia Provinsi Tapanuli untuk Tuhan dan Indonesia (Pro Deo et Patria, for God and Indonesia Country)”.

 Mereka mendesak pemerintah untuk mencabut moratorium pemekaran daerah yang dilakukan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, di tengah semangat sejumlah tokoh Batak untuk mewujudkan terbentuknya Protap muncul kekhawatiran dan rasa apatis bahwa hal itu sepertinya sulit direalisasikan.

 Dalam proses niat perjuangan pembentukan Protap, ada tiga hal yang menjadikannya terkendala, pertama tidak adanya niat bersatu, kedua egoisme kelompok yang merasa paling berjasa dan ketiga kurang mendalami tujuan kebersamaan.

Agar perjuangan pembentukan Protap tidak sia-sia dan hanya sekadar impian, solusi mencapai Protap yang harus diterapkan adalah Adat Budaya Batak Dalihan Na Tolu.

Sebab, Protap bertujuan menciptakan kebersamaan demi menyongsong generasi penerus bangsa Batak di masa mendatang.

Tentu tidaklah merugi bagi para orang tua saat ini untuk bersatu dalam kebersamaan dan mau terikat di Budaya Dalihan Na Tolu  demi Protap.

Komentar