Oleh: Andre Vincent Wenas
JurnalPatroliNews – Jakarta – Berbagai upaya mendiskreditkan Jokowi-Gibran-Kaesang dengan jurus DFK (Disinformasi, Fitnah, Kebohongan) telah dan sedang dilancarkan oleh para haters (pembenci) Jokowi. Tapi rupanya tanpa hasil seperti yang mereka impikan. Semua sia-sia, wasting time, wasting energy dan wasting money juga.
Semua celotehan itu tak digubris, dianggap angin lalu. Jadinya mereka (para haters itu) frustrasi sendiri, ada yang sampai ngamuk-ngamuk dan jadi irasional (alias gila). Padahal mereka inginnya ditanggapi, dianggap penting, bahwa “temuan investigasi” ala Roy Panci Suryo dianggap temuan brilian. Tapi nyatanya tak digubris sedikitpun. Ini bikin mereka sewot.
Litani ejekan, tuduhan, hinaan dan sejenisnya yang hasratnya merusak, memecah belah tak kunjung membuahkan hasil. Padahal perkaranya sudah ramai-ramai di-podcast-kan oleh berbagai youtuber kondang. Dari berbagai sudut pandang yang kelihatannya serius memperbincangkan.
Iya mereka serius melakukan kampanye hitam yang terbuka dan terselubung. Seolah terlihat mulia lantaran memakai renda-renda “demi kepentingan publik” atau “kebebasan pers” dan yang sejenisnya.
Tapi semua jadi mentah. Jokowi-Gibran-Kaesang mendiamkan saja, terus bekerja tanpa menghiraukan sedikitpun. Malah giat meresmikan ini dan itu, berkunjung kesana dan kemari. Bertemu masyarakat ramai disini dan disana, semuanya meriah dan mendapat sambutan publik yang menggugah hati.
Makin lama makin tersisa para haters yang itu-itu saja. Dia, dia lagi, celotehannya pun tetap dalam orkestrasi DFK yang semakin lama semakin sumbang, alias fals dan membosankan.
Komentar