Entah Apa Maksud Oppung LBP Dengan Jangan Dikit- dikit OTT yang Dilakukan KPK?

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Banyak orang yang tidak setuju bahkan sampai ada juga yang mencibir ucapan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) soal OTT yang dilakukan oleh KPK akhir- akhir ini,  kecuali penduduk kelompok tertentu yang doyan ambil uang rakyat senang dengan ucapan LBP.

“Apakah Oppung LBP tak paham apa yang dilakukan oleh pencuri uang rakyat itu adalah tindakan extra ordinary crime, perbuatan itulah yang membuat rakyat hidup dalam kemiskinan yang disengaja, “kata Samuel F. Silaen Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) di Jakarta (21/12).

Anggaran yang seharusnya dipakai untuk keperluan/ kebutuhan rakyat banyak, lalu dicopet oleh orang yang punya kuasa dan kesempatan untuk mencuri. Apakah ini mau Oppung LBP biarkan?

Seandainya Indonesia ini bebas korupsi (pencuri uang rakyat) maka entah seperti apa kemajuan yang dicapai oleh negeri seribu pulau ini? Mungkin saja bisa menyamai kemajuan negara- negara maju lainnya.

“Saya juga jadi heran kok begini sikap dan pernyataan Oppung LBP! Apakah sudah karena makin tua makin jadi “rada- rada”. Seharusnya pejabat negara cukup hidup dengan apa yang menjadi bagiannya tak perlu mencuri uang rakyat, tak usah hidup berlebihanlah. Apa kurang cukup tahh? Rakyat yang pendapatannya Senin, Kamis aja bisa hidup dengan baik tanpa harus melakukan hal-hal yang aneh- aneh, “kritik mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Lanjut Silaen, coba semua pejabat negara/ publik cara berpikirnya model Oppung LBP ini, maka apa jadinya negara ini besar ini? Bisa- bisa cepat nyungsep donk negara ini!

“Tak dapat dapat dibayangkan apabila semua kekayaan alam Indonesia dirampok oleh pejabat dan kroninya? Tanpa memikirkan masa depan bangsa ini, apa masih bisa bertahan berapa puluh tahun lagi, kalau semua sudah dirampok dengan ugal-ugalan?, “Jelas Silaen alumni Lemhanas pemuda 2009 itu.

Ditambahkan Silaen, Kalau tidak mau gaduh politik, mendingan diam saja itu sudah lebih baik daripada berkomentar tapi melukai hati seluruh rakyat Indonesia.

Komentar