Fenomena Blockout 2024: Reaksi Pengguna Media Sosial Terhadap Kontroversi Met Gala

Penulis: Mega Nur A.

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Kontroversi besar muncul di dunia maya selepas acara Met Gala yang digelar pada 6 Mei lalu di Museum Seni Metropolitan, Amerika Serikat, memicu tren blockout di kalangan pengguna media sosial. Gerakan ini merupakan kampanye online untuk memblokir akun media sosial selebriti, atau tokoh terkenal, termasuk influencer yang memiliki pengaruh besar untuk menyuarakan ketidakadilan, namun memilih bungkam terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.

Acara fashion tahunan bergengsi ini mendapat banyak kritik dari netizen karena tema kostum yang diusung adalah The Garden of Time yang terinspirasi dari buku karya J.G. Ballard tahun 1962. Buku tersebut menceritakan tentang sepasang suami-istri bangsawan yang hidup mewah dan dikelilingi oleh hutan penuh bunga.

Netizen menyamakan kemewahan acara Met Gala dengan Capitol dalam film The Hunger Games yang menggambarkan kesenjangan sosial secara eksplisit, di mana masyarakat capitol hidup bergelimangan harta sedangkan rakyat distrik hidup dalam kemiskinan serta terjadinya pembantaian oleh Capitol terhadap Distrik 13. Hal ini memicu spekulasi netizen di media sosial dan banyak orang menyamakan Gaza dengan Distrik 13 yang mengalami nasib tragis.

Selain itu, munculnya momen “let them eat cake” menambah kemarahan netizen karena unggahan video lipsyinc yang dilakukan oleh influencer Tiktok Haley Kalil melalui akunnya @haleyybaylee pada 7 Mei lalu. Ungkapan tersebut sering digunakan kaum revolusioner sebagai simbol ketidakpedulian kerajaan terhadap kesulitan yang dialami rakyat selama Revolusi Perancis. Sehingga netizen menganggap Haley tidak respect terhadap krisis kelaparan di Gaza dan menuai kecaman keras.

Selebriti terkenal lainnya juga turut menjadi target blokir, beberapa diantaranya adalah Taylor Swift, Kylie Jenner, Kim Kardashian, Zendaya, Justin Bieber, dan Hailey Bieber menjadi target tren blockout ini. Akun media sosial mereka mulai kehilangan ratusan ribu hingga jutaan pengikut setelah foto-foto mereka di Met Gala dipublis. Sejumlah influencer dan tokoh publik mulai gencar mengkampanyekan gerakan blockout ini. Dalam hitungan jam, tagar #Blockout2024 mulai trending di Tiktok, Twitter dan Instagram, menarik perhatian media internasional.

Fenomena blockout ini menunjukkan bagaimana pengguna media sosial dapat memobilisasi opini publik dan menuntut pertanggungjawaban dari selebriti dan figur publik. Ini adalah bukti bahwa masyarakat tidak lagi pasif dalam menghadapi tindakan yang dianggap tidak pantas. Media sosial memberikan mereka platform untuk mengekspresikan ketidaksetujuan secara kolektif.”

Ke depan, kemungkinan akan ada lebih banyak selebriti dan tokoh publik yang lebih berhati-hati dalam tindakan dan pilihan kostum mereka, mengingat kekuatan dan pengaruh pengguna media sosial yang semakin besar. Fenomena blockout ini telah menjadi pengingat kuat tentang pentingnya kesadaran sosial dan sensitivitas budaya di dunia hiburan.

© Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Komentar