Oleh: Jaya Suprana
JurnalPatroliNews – Jakarta – Heboh dan hikmah memiliki makna yang berbeda, namun ada kesamaan, yaitu sama-sama terdiri dari lima huruf dan sama-sama diawali serta diakhiri dengan huruf “H”. Akhir-akhir ini, dunia maya dihebohkan oleh kasus Fufufafa yang menyebar ke berbagai arah dalam suasana relatif negatif, seperti halnya kehebohan pada umumnya.
Tanpa terlibat dalam kerumitan heboh Fufufafa, sebagai pemelajar kreativitas dan peneliti Metode Promosi yang mencakup public relations, publisitas, sales promotion, personal selling, dan periklanan saya menilai bahwa mereka yang menggagas nama Fufufafa sungguh kreatif.
Nama ini sangat mudah diingat oleh masyarakat, setara dengan istilah-istilah atraktif seperti huru-hara, bruhuhaha, atau hahahihi. Kata “Fufufafa” awalnya tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, namun bukan mustahil bahwa kata ini akan masuk ke dalam KBBI edisi 2024, bersama kata-kata baru kreasi generasi milenial lainnya, terlepas dari bagaimana pemaknaan semantiknya.
Fakta menunjukkan bahwa Fufufafa berhasil menarik perhatian publik, terbukti dengan posisi Fufufafa yang viral di media sosial maupun media asosial. Ini membuktikan kebenaran pepatah “bad news is good news” di kalangan masyarakat penggemar ghibah.
Komentar