JurnalPatroliNews – Jakarta – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mencabut pernyataannya terkait dugaan adanya bos judi online berinisial T. Sebelumnya, pernyataan Benny sempat mengejutkan publik dengan menyebut adanya sosok inisial T yang mengendalikan bisnis judi online di Indonesia.
Pengamat politik Samuel F. Silaen menilai pernyataan Benny sejak awal penuh dengan kejanggalan.
“Informasi yang disampaikan sangat bombastis hingga menyebut Presiden Jokowi dan Kapolri terkejut. Itu tidak masuk akal,” kritik Silaen.
Menurut Silaen, tidak mungkin Presiden dan Kapolri terkejut mendengar informasi yang disampaikan oleh Kepala BP2MI.
“Presiden dan Kapolri memiliki infrastruktur dan suprastruktur yang memadai dan lengkap, bila dibandingkan dengan BP2MI. Jadi, tidak ada apa-apanya,” jelas Silaen, mantan fungsionaris DPP KNPI.
Silaen menyindir bahwa langkah Benny meralat ucapannya justru mempermalukan dirinya sendiri.
“Tadinya dia berharap jadi ‘hero’, malah akhirnya jadi semacam pecundang,” sindir Silaen, mantan tenaga ahli DPR tersebut.
Lebih lanjut, Silaen menambahkan bahwa alih-alih mendapatkan simpati rakyat Indonesia, pernyataan Benny malah memicu reaksi keras yang mengguncang Istana Negara.
“Issue murahan seperti ini sangat mudah ditebak oleh publik dan langsung dikonter oleh para pengamat serta berbagai elemen masyarakat. Pengalihan isu yang hendak dimainkan gagal total,” tandasnya.
Pernyataan Benny yang kontroversial ini kini menjadi sorotan banyak pihak dan memicu diskusi panas di kalangan publik dan media.
Komentar