Prabowo & Era Baru Energi Nasional

Oleh: Yakub F. Ismail

Upaya Indonesia menjawab tantangan ketahanan dan kemandirian energi nasional kini tinggal selangkah lagi.

Optimisme itu muncul setelah Presiden RI Prabowo Subianto belum lama ini melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).

Dalam pertemuan itu ada beberapa kerja sama yang berhasil disepakati antara kedua negara. Salah satu yang mengundang perhatian adalah kerja sama di bidang energi nuklir.

Mengapa poin ini dianggap penting? Sebab, Indonesia telah lama menghadapi persoalan serius di bidang ketahanan energi nasional.

Selama ini, Indonesia mengandalkan energi fosil sebagai sumber utama pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Sementara, penggunaan energi fosil mengalami tantangan serius dikarenakan sifatnya yang terbatas dan tidak bisa diperbarui kembali.

Hal ini membuat ketersediaannya semakin berkurang dari waktu ke waktu dan untuk menemukan cadangan baru dibutuhkan biaya dan tenaga yang tidak sedikit.

Alhasil, challenge serius ini akhirnya terjawab setelah Rusia bersedia menjadi mitra strategis pemerintah dalam pengembangan energi nuklir Indonesia sebagai solusi terhadap tantangan kemandirian energi nasional.

Era Baru

Meski ini baru sebatas langkah awal, era kebangkitan energi nasional kini telah dimulai setelah penantian panjang.

Kesepakatan Indonesia-Rusia dalam pengembangan energi nuklir tanah air ini menjadi tonggak sejarah penting bangsa Indonesia menatap masa depan yang lebih meyakinkan.

Terlebih di tengah dinamika geopolitik dan krisis energi global pasca-pandemi yang menghantam seluruh fondasi energi nasional.

Namun, dalam situasi tak menentu itu, Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto membuat langkah berani dan penuh perhitungan.

Sebuah langkah yang nyaris tidak pernah terpikirkan siapapun sebelumnya. Kali ini, Prabowo benar-benar menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin negara yang cukup berpengalaman dalam urusan membangun ketahanan negara.

Pertemuannya dengan Vladimir Putin, tidak hanya mempertegas hubungan bilateral dengan Rusia sebagai salah satu negara paling bisa diandalkan. Lebih dari itu, ini merupakan sebuah wujud komitmen yang tulus untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.

Komentar