Mengapa di Negara yang Tak Anggap Agama Penting Justru Mampu Membuat Warganya Paling Bahagia

Oleh : Denny JA

  • Renungan Ramadan dan Paskah

Merenungkan paskah dan ramadan perlu juga memperhatikan data yang dikeluarkan PBB. Ini data sangat baru. Dipublikaskan bulan Maret lalu, 2023, sebulan lalu. (1)

Itu data mengenai cara mengukur kemajuan negara. Sebuah negara dikatakan maju tak lagi hanya dilihat kemakmuran ekonominya. Tapi justru yang paling penting adalah kebahagian warga negaranya.

Para ahli ekonomi, politik, public policy dan psikologi bersama menyusun index itu. Sejak tahun 2012, PBB melalui Sustainable Develoment Solution Netwok, mempublikasikan index yang disebut World Happiness Index.

Berbagai dimensi ekonomi, politik, psikologi menjadi bagian index itu. Tak hanya soal kemakmuran ekonomi, pemerintahan yang bersih, tapi social trust dan keakraban warga negara menjadi komponen perhitungan. Puncak kemajuan harus tetap terlihat dari kebahagiaan manusia di negara itu.

Di tahun 2023 ini, negara yang dianggap paling tinggi indeks kebahagian warga negara adalah Finlandia. Negara itu berada di rangking pertama sebanyak 6 kali berturut-turut. Luar biasa.

Top 10 negara yang paling maju ini didominasi oleh negara skandinavia dan Eropa Barat. Di antaranya: Denmark, Swedia, Norwegia, Swiss, Belanda.

Yang menarik, berdasarkan data Gallup Poll (2008/2009), di negara itu agama tak lagi dianggap penting oleh masyarakatnya.

Di Finlandia, persentase masyarakat yang menganggap agama penting dalam hidupnya hanya 28 persen. Di Denmark hanya 19 persen, Swedia 15 persen.

Top 10 negara yang membuat warganya paling bahagia, rata rata hanya 31 persen populasinya menganggap agama penting dalam hidup mereka.

Ini menimbulkan pertanyaan yang mendasar. Mengapa di negara yang tak lagi menganggap agama penting justu mampu membuat warganya paling bahagia, makmur, pemerintahannya paling bersih dari korupsi, dan menghormati keberagaman?

Sebaliknya, kita melihat data lain. Suasana di negara yang di atas 90 persen populasinya menganggap agama sangat penting. Yaitu di Indonesia (Islam), India (Hindu), Thailand (Buddha) dan Brazilia (Katolik). Di negara itulah jumlah umat beragama paling banyak.

Tapi bagaimana rangking di negara itu dalam membuat warganya bahagia? Indonesia hanya ranking 80. India ranking no. 136, Thailand no. 53, Brazil no: 34.

Di negara yang menganggap agama minta ampun pentingnya tapi justru tak mampu membuat warga negaranya paling bahagia, pemerintahan yang bersih dan sebagainya.

Bagaimana kita menjelaskan fenomena itu? Mengapa di era ini agama tak lagi menjadi variabel yang membuat warga negaranya makmur, maju, dan bahagia? Apa yang salah?

Komentar