Mengapa PDIP Begitu Gentar Terhadap PSI ?

Oleh: Andre Vincent Wenas

JurnalPatroliNews – Jakarta – Maaf, tatapi sekarang kita malah jadi bertanya-tanya, mengapa sekarang terkesan PDIP begitu gentar terhadap PSI?

Pertama soal pencalonan Ganjar Pranowo sebagai bacapres. Semua tahu persis bahwa tahun lalu (Oktober 2022) saat PSI mengumumkan hasil polling Rembuk Rakyat, PDIP masih getol-getolnya mempromosikan Puan Maharani.

Ribuan baliho Puan ditebar di seantero pelosok di seluruh Indonesia. Bahkan katanya ini instruksi dari pengurus pusat partai kepada seluruh pengurusnya di daerah. Saat itu Ganjar Pranowo tidak dianggap, walau setiap jejak pendapat mengindikasikan keunggulannya dibanding bacapres lainnya.

Tetapi realitas politik ternyata tidak seperti yang diinginkan oleh sementara elit PDIP. Puan Maharani tidak laku. Sehingga elit PDIP mesti menelan kenyataan pahit ini. Pada hari Kartini 21 April 2023 lalu terpaksa mereka mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bacapresnya, walau ini de-facto mengikuti jalan yang telah ditempuh oleh PSI terlebih dulu.

Tapi rupanya PDIP gengsi untuk mengakui kenyataan historis ini. Dengan alasan PSI telah mencalonkan kandidat yang bukan kader partainya, PDIP dengan sengaja tidak mengakui PSI saat perhelatan Ganjar selanjutnya.

Padahal saat itu PSI sekedar mengumumkan kehendak rakyat yang tertampung dalam Rembuk Rakyat. Hasilnya bukan kehendak elit PSI, tapi begitulah suara rakyat yang terpotret dalam hasil (jajak pendapat) Rembuk Rakyat wakti itu, apa boleh buat.

Lalu PSI dengan santainya mempromosikan kampanye baru, “Tegak Lurus Bersama Pak Jokowi”. Kampanye ini rupanya menarik minat masyarakat. Ramai diperbincangkan publik, bahkan diikuti banyak kalangan.

Banyak pengamat politik menilai ini tawaran kampanye politik yang cerdas dan cerdik dari PSI. “Tegak Lurus Bersama Pak Jokowi” adalah respon cerdik yang bisa menjawab kekosongan relung politik Indonesia.

Relung kosong itu adalah mereka yang setuju dengan kandidatnya (Ganjar Pranowo) tapi enggan dengan parpolnya (PDIP). Mengingat reputasinya begitu jelek. Mereka jengkel dengan keangkuhan PDIP yang mau mengooptasi kandidat capres RI sebagai propertinya yang eksklusif. Siapa mau jadi relawan mesti daftar ke PDIP. Sebuah gestur politik yang sama sekali tidak simpatik di mata para pendukung Ganjar non-PDIP.

“Tegak Lurus Bersama Pak Jokowi” adalah perimbangan kekuatan politik non-partisan.

Komentar