Parlemen dan Pelacur: Kasus DPRD Kabupaten Probolinggo Yang Mengadukan Pengritiknya

Oleh: Andre Vincent Wenas

JurnalPatroliNews – Jakarta – Parlemen di Kabupaten Probolinggo resmi mengadukan ke polisi seorang ASN bernama Mustadi alias Didik yang dianggapnya telah menghina lantaran menyamakannya mereka dengan pelacur. Parlemen Kabupaten Proobolinggo berjumlah 50 orang, dan semuanya sepakat melaporkan seorang ASN itu. Ya, 50 lawan 1.

Apa soalnya?

Rupanya ASN (sekretaris desa) ini merasa kesal karena untuk mendapatkan pupuk di daerahnya mesti menebusnya dengan harga yang sangat mahal, dan bukan hanya itu, sudah mahal dan langka pula. Sedangkan anggota parlemen mereka hanya tampak sibuk dengan kunjungan kerja dan rapat-rapat yang sama sekali tidak memberi solusi apa-apa bagi para petani.

Kita masih ingat tahun lalu (2022) Bupati Kabupaten Probolinggo waktu itu Puput Tantriana bersama suaminya Hasan Aminuddin yang mantan Bupati sebelumnya ditangkap KPK lantaran kasus jual beli jabatan kepala desa. Keduanya kader Partai Nasdem. Sekarang Wabupnya Timbul Prihanjoko dari PDIP jadi pelaksana tugas bupati.

Lalu baru-baru ini dalam suatu rapat yang dihadiri sekitar 700an orang di kantor Bupati berkaitan dengan musim tanam tembakau terjadilah insiden itu. Video protes sekdes Mustadi alias Didik itu pun viral.

Tapi yang mengherankan adalah anggota DPRD yang 50 orang itu bukannya mencari akar masalah penyebab langka dan mahalnya pupuk di wilayah mereka yang telah membuat Didik naik pitam ini, tapi malah melaporkannya ke polisi. Alasannya, Didik telah menghina mereka.

Komentar