JurnalPatroliNews – Vatican City, – Paus Fransiskus mengungkapkan keprihatinan mendalamnya terhadap kondisi demokrasi di berbagai belahan dunia, yang menurutnya berada dalam situasi yang tidak sehat. Dalam pernyataannya, Paus menekankan pentingnya refleksi mendalam terhadap tantangan yang dihadapi sistem demokrasi saat ini.
Paus Fransiskus menyoroti fenomena populisme sebagai ancaman signifikan terhadap integritas demokrasi. Populisme, menurut Paus, sering kali menggunakan retorika anti-kemapanan dan pro-rakyat untuk meraih dukungan tanpa menawarkan solusi konkret. “Politisi populis sering mengumbar janji-janji manis yang tidak realistis, yang hanya mempermainkan harapan rakyat dan merusak kepercayaan terhadap sistem demokrasi,” ujarnya.
Dalam era digital yang semakin terhubung, Paus Fransiskus juga memperingatkan tentang penggunaan teknologi digital oleh politisi populis untuk menciptakan citra yang dekat dengan rakyat. “Media sosial dan platform digital memungkinkan penyebaran pesan-pesan populis dengan cepat dan efektif, namun seringkali di balik fasad ini tersembunyi agenda pribadi dan kepentingan politik yang tidak selaras dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Paus menegaskan bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan nalar demokrasi. Ia menekankan bahwa rakyat harus memilih pemimpinnya berdasarkan rekam jejak yang baik dan tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka. “Pemimpin yang baik adalah yang memiliki janji-janji realistis dan terukur, bukan janji-janji penuh kepalsuan,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus juga mengingatkan bahwa populisme politik sering kali menjerumuskan rakyat miskin menjadi korban dari cara-cara berpolitik yang manipulatif. “Janji-janji populis yang tidak realistis hanya akan memperburuk kondisi masyarakat yang sudah rentan. Penting bagi kita untuk membangun kesadaran akan nalar demokrasi dan rasionalitas dalam memilih pemimpin,” tambahnya.
Dalam konteks global, Paus Fransiskus menekankan bahwa demokrasi yang bermartabat adalah yang mengedepankan cita-cita luhur untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. “Negara harus hadir untuk memberikan rasa aman, pendidikan yang mencerdaskan, dan berperan dalam memperjuangkan perdamaian dunia,” katanya.
Komentar