Pengamat: Hadiah Fenomenal Reformasi 1998 Untuk Jadikan Joko Widodo Sebagai Presiden Yang Kembali Ke Neo Orde Baru! 

Beda dengan rakyat kecil atau kaum proletar yang hidupnya bisa makan kalau bekerja, atau terhitung sebagai pekerja harian lepas (PHL), kalau tidak kerja maka tidak makan. Pendapatan mereka tidak bisa langsung naik meskipun inflasi merangkak naik tinggi, beda dengan aparatur negara bisa langsung diperintah naik, karena menggunakan anggaran pemerintah (APBN/ APBD), ” terang mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Sebagaimana diketahui, hadiah reformasi tahun 1998 yang terbesar itu ialah menjadikan presiden Joko Widodo atau Jokowi dan keluarganya berkuasa. Dan kerusakan era reformasi terjadi sangat masif di bawah rezimnya presiden Jokowi.

“Karena rakyat Indonesia banyak yang tertipu oleh karena pencitraan yang dilakukan oleh sosok Jokowi. Sehingga watak aslinya baru ketahuan setelah berkuasa. Ketidakmampuan dalam menahan nafsu syahwat politiknya, menjerumuskan kembali negeri ini kedalam jurang penindasan terhadap rakyat yang tak berdaya secara ekonomi dan politik,” tandasnya.

Komentar