Oleh: Andre Vincent Wenas
JurnalPatroliNews – Jakarta – Ya pertanyaannya sekarang jadi sederhana, pilih Prabowo-Jokowi yang berada di belakang KIM Plus, atau pilih Megawati-Anies Baswedan yang ada belakang PDIP Plus?
Spektrum Pilkada Serentak 2024 ini bukan cuma untuk tahun ini saja, tapi sebagai pintu masuk Pilpres 2029 dan seterusnya. Teristimewa untuk daerah-daerah strategis seperti Jakarta dan Jawa Tengah yang sudah ada preseden sebelumnya.
Apa presedennya? Jokowi mantan Gubernur Jakarta (dan Walikota Solo di Jateng) jadi presiden dua kali berturut-turut, lalu Anies (Jakarta) dan Ganjar (Jateng) yang juga nyapres walau gagal atau belum berhasil.
Jadi Jakarta dan Jawa Tengah, banyak pengamat bilang, juga bisa dipandang sebagai batu lompatan ke jenjang karir politik yang ultima. Apa pertimbangannya?
Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian Indonesia saat ini jelas posisi strategisnya. Self-explanatory.
Kalau Jawa Tengah secara kultural memang tak terbantahkan, walau ada lebih dari 1300-an kelompok etnis di Indonesia (menurut sensus BPS tahun 2010) orang Jawa adalah kelompok dengan sebaran etnis terbesar di Indonesia, mencapai 41 persen dari total populasi.
Supaya perspektifnya agak lengkap, berikut kita tengok sejenak dari segi jumlah kepadatan penduduk di 10 provinsi terpadat di Indonesia.
Jawa Barat yang terpadat dengan 50,35 juta penduduk, lalu Jawa Timur dengan 41,81 juta orang, diikuti Jawa Tengah dengan 37,89 juta jiwa. Kemudian Sumatera Utara yang berpenduduk 15,59 juta jiwa, Banten dengan 12,43 juta orang, Jakarta dengan 10,68 juta jiwa, baru kemudian Sulawesi Selatan dengan 9,46 juta orang, Lampung dengan 9,42 jiwa, Sumatera Selatan dengan 8,84 juta orang dan dengan Riau dengan 6,73 jiwa.
Total jumlah penduduk di 10 provinsi terpadat ini mencapai 203 juta orang lebih. Atau sekitar 72 persen dari 281 juta orang total penduduk Indonesia.
Jadi kembali ke dua daerah yang sedang kita perbincangkan, Jakarta dan Jawa Tengah.
Di Jakarta bersaing paslon nomor urut 1 RIDO (Ridwan Kamil – Suswono) dari kubu KIM Plus, parpolnya di belakangnya Golkar, Gerindra, PSI, Demokrat, PAN, PBB, Gelora, Prima, Garuda, PKS, PKB, Nasdem, PPP, Perindo, Buruh dan PKN.
Komentar