Semua Sedang Berdansa Politik Dengan Jokowi Sebagai Dirigen

Sementara Prabowo terkesan lebih bebas, lantaran ia sendiri adalah ketua umum partainya sendiri. Sedangkan Anies Baswedan semakin redup.

PDIP terang-terangan bersikap menjauhi PSI, tidak menyebut dan tidak  pula mengundang PSI dalam relawan Ganjar. Terhadap itu PSI pun meng-counter dengan sikap “Tegak Lurus Jokowi”.

Sudah kita pahami realitas politik bahwa Jokowi di akhir masa jabatannya bukanlah “lame-duck presidency” (bebek-lumpuh). Dengan approval-rate 80 bahkan sampai 90 persen, adalah yang tertinggi sepanjang sejarah dunia.

Fakta bahwa kepemimpinan Jokowi yang banyak dipuji para pemimpin dunia semakin mengukuhkan posisinya sebagai faktor penentu bagi calon penerusnya. King Maker. 

Jokowi faktanya sekarang jadi “rebutan” dua pihak yang sedang berkontestasi. Masing-masing saling mengklaim mendapat dukungan atau restu Jokowi, masing-masing sesuai penafsiran dan gayanya sendiri. 

Jokowi nampaknya melaju terus. Dengan bidak Gibran, Kaesang, PSI dan Projo, tidak mempedulikan dengan hinaan ala “Bajingan Tolol” Rocky Gerung, derapnya semakin kencang. 

Sekarang harus diakui, mereka yang “Tegak Lurus Jokowi”, ditemani die-hard-nya Prabowo dan Ganjar, sama-sama dengan Surya Paloh (dengan Anies sebagai bonekanya) semua sedang berdansa politik di bawah suatu dirigen: Jokowi. 

Komentar