Oleh: Andre Vincent Wenas
JurnalPatroliNews – Jakarta – Posisi Gubernur DKJ (Daerah Khusus Jakarta) ramai diperbincangkan di media, siapa bakal calon gubernurnya? Ini tentu menarik. Anies-kah? Ahok-kah? Atau Kaesang-kah?
Lalu parpol mana bakal mendukung calon yang mana? Tulisan ini sekedar ramalan sebelum terjadinya lamaran. Siapa melamar siapa kita tunggu saja akadnya di akhir Agustus 2024 ini.
DPRD Jakarta punya total 106 kursi. Dengan 11 partai politik, komposisinya sebagai berikut: PKS 18 kursi, PDIP 15 kursi, Gerindra 14 kursi, Nasdem 11 kursi, lalu Golkar, PAN dan PKB masing-masing 10 kursi, diikuti Demokrat dan PSI dengan 8 kursi, dikunci PPP serta Perindo masing-masing 1 kursi.
Yang sudah deklarasi pagi-pagi adalah PKS (punya 18 kursi) dan Nasdem (11 kursi). Terkumpul 29 kursi, lebih dari cukup, karena syaratnya “cuma” perlu 22 kursi. Koalisi PKS dan Nasdem ini rencananya bakal mengusung Anies Baswedan. Wakil gubernurnya Shohibul Iman yang mantan presiden PKS.
Tapi baru-baru ini Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni membawa kabar buruk buat Anies, karena katanya usungan Nasdem kepadanya belum final dan masih mungkin untuk berubah. Kita lihat saja nanti.
Kemungkinan paslon kedua adalah dari PDIP yang punya 15 kursi di DPRD Jakarta periode 2024-2029. Dan pilihan bakal calon yang paling rasional adalah Ahok. Selain kader sendiri, ia punya reputasi moncer sebagai wakil gubernur dan kemudian sebagai gubernur menggantikan Jokowi yang bergeser posisi ke istana negara pada tahun 2014.
Hasil survey Litbang Kompas terbaru menempatkan Ahok di posisi kedua dengan 20% elektabilitas. Cuma terpaut 9,8% dengan Anies yang menempati posisi pertama dengan 29,8%. Menurut Ray Rangkuti selisih ini tak ada artinya secara politis, mengingat Ahok yang vakum selama 5 tahun dibanding Anies yang petahana barusan.
Reputasi dan prestasi Ahok terbukti gemilang, namun ia tersandung taktik politisasi agama yang digalang para lawan politiknya. Singkat cerita ia masuk bui dan sempat digantikan Djarot (kader PDIP juga). Jadi, PDIP boleh dibilang sudah berpengalaman dan mengenal medan politik Jakarta.
Komentar