Desa Munduk, Tempat Singgah Favoritnya Tuan-tuan Belanda

JurnalPatroliNews – Buleleng – Pada masa penjajahan, Desa Munduk di Kabupaten Buleleng menjadi tempat peristirahat orang-orang Belanda. Desa ini dipilih karena lokasinya yang strategis.

Desa Munduk dapat disebut sebagai salah satu desa tertua di Bali. Tokoh masyarakat Munduk, Putu Ardana, menjelaskan Desa Munduk bersama tiga desa lainnya, yakni Desa Goblek, Desa Gesing dan Desa Umajero, diperkirakan sudah berdiri sejak tahun 900 Masehi.

Masyarakat keempat desa ini dulunya bermukim di Danau Tamblingan, sebelum akhirnya pindah untuk menjadikan tempat itu kawasan suci. Ratusan tahun kemudian, Desa Munduk lebih dikenal sebagai penghasil kopi.

“Sebetulnya Munduk dan sekitarnya adalah daerah kopi sejak zaman Belanda. Pertengahan 1800-an sudah menjadi terkenal sebagai kawasan kopi. Lalu pada awal 1900-an, kawasan ini dikenal sangat makmur,” kata Putu yang pernah menjadi Kepala Desa Adat Munduk sejak 2013-2018 itu.

Kemakmuran masyarakat Munduk tak hanya bersumber dari kopi. Pada periode tahun yang sama, Desa Munduk dipilih Belanda untuk menjadi tempat singgah.

“Belanda pada awal 1900-an itu membuat pesanggrahan atau tempat peristirahatan di dua daerah, di pantai dan pegunungan. Nah yang pegunungan itu di Desa Munduk,” ujarnya.

Komentar